SajianSedap.com - Baru-baru ini Kiki Farrel jadi sorotan warganet.
Pasalnya, Ibunya yang akrab dikenal dengan mama Dahlia mengalami kanker usus.
Ternyata makanan sehari-hari ini bisa jadi penyebabnya!
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] What To Eat in Bali, 6 Easy Tricks to Improve Homemade Sambal Matah
Kiki Farrel merupakan salah satu artis Indonesia yang populer.
Ia memulai karir nya sebagai figuran di sejumlah sinetron.
Namanya semakin melejit ketika mengikuti ajang nyanyi "Supermama" bersama ibunya, mama Dahlia.
Setelah keluar menjadi juara 4, Kiki Farrel membuat dua buah lagu dan mama Dahlia membintangi salah satu sinetron.
Ibunda Kiki Farrel Derita Kanker Usus
Artis Kiki Farrel saat ini sedang diuji dengan kondisi kesehatan sang ibu.
Mama Dahlia diketahui divonis menderita penyakit kanker usus.
Kabar ibunda Kiki Farrel, Mama Dahlia tersebut dibagikan sang artis lewat akun Instagramnya, Minggu (1/9/2019) lalu.
Kiki Farrel bercerita bagaimana penyakit itu menyerang Mama Dahlia.
Awalnya, Mama Dahlia divonis kanker usus pada tahun 2017 lalu.
Tindakan medis pun dilakukan pada saat itu.
Di tahun 2018, Mama Dahlia menjalani kemoterapi selama 6 kali dalam kurun waktu 3 minggu.
Bukan membaik, Ibunda Kiki Farrel justru merasakan sakit kembali.
Baru-baru ini, diketahui jika kanker tersebut muncul dan kembali bersarang di tubuh ibunda Kiki Farrel.
Kiki Farrel pun menceritakan proses pengobatan sang ibu dalam caption instagramnya.
"2017: mama menjalankan operasi cancer usus dan alhamdulillah kita semua lewati masa2 itu.
2018: melakukan kemoterapi sebanyak 6x setiap 3 minggu mulai dari Februari.
April 2019: sejak bulan ini mama merasakan sakitnya kembali. Kami semua pikir cuma sakit biasa.
Juli 2019: ternyata sakitnya itu adalah cancernya (usus) muncul kembali dan akhir juli sudah dioperasi. Mama dirawat kurang lebih 2 minggu.
Agustus 2019: saat ini mama sedang persiapan kemo krn HB rendah dan dr RS harus sediakan gol darah AB (mungkin stock lg sedikit / darah yg mama pakai harus di ganti utk kelancaran RS) dan alhamdulillah jumat malam 30 ags dpt pendonor untk besoknya sabtu pagi 31 ags.. tp trnyata pas pagi salah 1 pendonor tdk memenuhi syarat dan akhirnya siang dpt.
31 Agustus malam: mama sedang di transfusin darah. Kalau kondisi kuat dan bagus Senin besok 2 September 2019 siap kemo pertama (tahun 2018 mama sdh kemo 6x atas operasinya di 2017 itu)"
Pada dasarnya kanker dapat disembuhkan apabila diketahui lebih cepat dan dengan penanganan yang tepat.
Salah satu kanker yang paling sering terjadi adalah kanker kolorektal atau kanker usus besar.
Kanker kolorektal disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya genetic, obesitas, gaya hidup tak sehat seperti konsumsi makanan berpengawet, jarang mengonsumsi serat, dan merokok.
Sebenarnya, siapapun berisiko terkena kanker kolorektal.
Namun, risiko kanker usus besar atau kolorektal meningkat pesat pada usia 50-55 tahun.
Makanan Pemicu Kanker Usus
Dikutip dari banjarmasinpost.com dari laman id theasianparent.com, berikut jenis-jenis makanan pemicu kanker usus:
1. Makanan Asin dan Diasap
Produk-produk ini biasanya mengandung bahan pengawet, seperti nitrat untuk memperpanjang umur penyimpanan.
Tentu, zat aditif yang digunakan dalam makanan olahan ini akan dapat menumpuk di tubuh seiring berjalannya waktu.
Pada akhirnya, racun seperti itu bisa menyebabkan kerusakan pada tingkat sel dan menyebabkan penyakit seperti kanker, khususnya di usus.
Selain makanan asin, makanan yang diasap pun memiliki bahaya yang sama.
Rupanya ketika makanan asap dimasak pada suhu tinggi, nitrat dalam makanan tersebut diubah menjadi nitrit yang jauh lebih berbahaya.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini.
2. Soda dan Minuman Berkarbonasi
Selain makanan, minuman seperti soda maupun minuman berkarbonasi lain sebaiknya juga dihindari.
Minuman ini mengandung sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS), pewarna, dan sejumlah bahan kimia lainnya.
3. Tepung Putih
Saat tepung disaring, semua nilai nutrisi bisa hilang karena prosesnya.
Kemudian, bahan pangan satu ini diputihkan dengan gas klor untuk membuatnya lebih menarik bagi konsumen.
Indeks glikemik untuk tepung putih sangat tinggi, artinya bisa meningkatkan kadar insulin tanpa menyediakan asupan zat gizi.
Pada prosesnya, asupan karbohidrat dikonversi menjadi gula oleh tubuh sehingga produk berlebihan yang mengandung tepung putih dapat menyebabkan peningkatan resistensi insulin.
4. Genetically Modified Foods (GMOs)
Beberapa jenis makanan diketahui dikembangkan secara modifikasi genetik yang rupanya bisa membahayakan.
Produk transgenik ini memiliki potensi untuk membahayakan, hingga kanker walau pengujian belum benar-benar memadai.
5. Daging Merah
Selain diketahui tidak ramah bagi penderita kolesterol tinggi, rupanya mengonsumsi daging merah pun bisa membahaykan kesehatan.
Memanggang daging merah dapat meningkatkan risiko kanker usus besar bahkan lebih.
Ketika daging merah dipanggang pada suhu tinggi, bahan kimia yang disebut Heterocyclic amine (HCAs) dan polycyclic aromatic hydrocarbon (PAHs) bisa dilepaskan.
Ketika diamati selama percobaan laboratorium, HCA dan PAH telah ditemukan menyebabkan perubahan DNA yang dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga: Tak Hanya Punya Pantangan Makanan, Dorce Sudah Siapkan Kain Kafan karena Idap Penyakit Berbahaya Ini
6. Makanan Kalengan
Produk dalam kalengan diketahui menjadi salah satu makanan penyebab kanker usus lainnya.
Sebagian besar kaleng dilapisi dengan produk yang disebut bisphenol-A (BPA) yang telah terbukti secara genetik bisa mengubah sel-sel otak tikus.
Selain makanan kaleng, beberapa bahan kemasan lainnya seperti plastik, kertas termal, saluran air, dan banyak komposit gigi juga mengandung BPA.
7. Gula Rafinasi
Makanan penyebab kanker usus lain terbesar yang tak disadari ialah gula rafinasi.
Beberapa jenis gula seperti sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS) dan gula halus lainnya diketahui berkaitan erat dengan kanker usus.
Gula halus dan beragam makanan dari sumber gula merupakan pangan yang menjadi sumber lonjakan insulin utama dan memberi makan pertumbuhan sel kanker.
Cuma Pakai Tepung Terigu, Ini Cara Ampuh Mengusir Semut di Rumah Sampai ke Sarang-sarangnya
Source | : | Banjarmasin Post |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR