Pensiun Jadi Artis & Sekarang Jabat Wakil Bupati, Tak Disangka Hengky Kurniawan Sempat Hidup Susah Dari Jualan Permen Hingga Jadi Pemulung
SajianSedap.com - Nama Hengky Kurniawan mulai dikenal ketika Ia memulai perjalanan kariernya di dunia hiburan.
Seperti kebanyakan selebriti pada saat ini, tak sedikit yang tertarik kepada dunia politik.
Hal ini terbukti dengan banyaknya selebriti yang banting setir untuk jadi anggota DPR atau terjun di dunia pemerintahan.
Salah satunya adalah Hengky Kurniawan.
Dirinya kini telah menjabat sebagai Wakil Bupati Bandung Barat.
Namun, dibalik kesuksesannya di dunia hiburan hingga jadi wakil bupati, ternyata tersimpan kisah pilu di masa lalunya.
Pasalnya, Hengky sempat jalani hidup susah hinggga sempat jadi pemulung.
Berasal dari Keluarga Yang Kurang Mampu
Hengky Kurniawan sepada tahun 2002-2007 wajahnya memang kerap muncul di TV sebagai pemain sinetron, FTV maupun bintang iklan.
Namun masa kecil Hengky Kurniawan ternyata penuh dengan perjuangan karena keterbatasan ekonomi.
“Saya bukan dari keluarga mampu, Mbak. Ayah saya sopir angkot,” ujar Hengky dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/7/2019).
Ia bersama orangtua dan empat kakaknya tinggal di rumah sederhana warisan sang nenek.
Rumah itu hanya memiliki dua kamar, jadi saat malam tiba, sebagian tidur di kamar, sebagian lagi di ruang tengah.
Karena keterbatasan ekonomi pula, keluarga ini jarang membeli barang, termasuk baju.
Makanya baju-baju yang dipakai Hengky saat kecil merupakan baju turunan dari kakak-kakaknya.
“Apalagi mainan. Sampai nangis-nangis pun tidak akan dibelikan karena nggak ada uang,” ucapnya.
Untuk membantu perekonomian keluarga, kakak Hengky yang pertama dan kedua harus rela menjadi kernet sedangkan ia sendiri belum bisa membantu lantaran masih kecil.
Beberapa tahun kemudian, sang ayah, Leo Medhi Purwanto, banting setir.
Ia memilih menjadi pemasok makanan ringan (snack), dengan mengambil barang dari pasar kemudian dimasukkan ke warung-warung.
Artikel akan berlanjut setelah video ini.
“Saat itu sudah kelas 1 SD. Kalau di rumah ada stok barang, saya suka bawa chiki dan permen ke sekolah. Lalu saya jualan di sana dan margin keuntungannya buat saya,” tuturnya.
Selain makanan ringan dan permen, Hengky juga berjualan es sirup. Es itu ia buat bersama kakak-kakaknya dan dijual di sekolah hingga kelas 6 SD.
Memasuki SMP, pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 ini mengganti barang dagangan.
Saat itu ia lebih suka membuat stiker kemudian dijual ke teman-teman kelasnya.
Sempat Jadi Pemulung
Saat SMP ini pula Hengky remaja mulai menjadi pemulung, namun bukan pemulung keliling, tapi memungut sampah di gedung serbaguna depan rumahnya.
“Rumah saya dekat Gedung Pemuda, gedung serbaguna yang besar. Dalam seminggu suka ada tiga kali acara. Apalagi pas weekend banyak orang berada menikah di sana,” ucapnya.
Biasanya, sampah-sampah nikahan seperti kardus, gelas air mineral, dan lainnya dibiarkan begitu saja.
Itulah yang dikumpulkan Hengky dan teman-teman di kampungnya untuk dijual.
Memasuki SMA, pekerjaan Hengky bertambah seiring bisnis barunya sang ayah menjadi agen oli motor. Setiap hari, ia mengendarai pikap untuk memasukkan oli ke warung-warung.
Dus oli itu tidak diturunkan di warung, tapi dikumpulkan Hengky dan dijual. Hasilnya sekitar Rp 150.000 per bulan, uang yang cukup besar di tahun 1998.
Hasil dari penjualan dus-dus itu, ia jadikan modal untuk menyuplai alat tulis kantor (ATK) ke koperasi sekolahnya.
Lulus SMA, keinginannya untuk kuliah sangat besar terlebih lagi ia memiliki cita-cita untuk menjadi duta besar.
Ia merantau dari Blitar ke Jakarta dengan berbekal uang tabungan hasil penjualan kardus yang dikumpulkan sejak SMP.
Di Jakarta, Hengky mengambil kuliah jurusan politik.
Ia pun bertahan hidup dengan menjadi cady golf, sopir, numpang makan sana-sini.
Sebab di Jakarta ia tidak memiliki saudara.
Perjalanan Hengky Menuju Kesuksesan
Hingga suatu hari pada tahun 2002, ia mengantarkan pacarnya yang merupakan seorang model untuk casting.
Ternyata ia pun diminta untuk sekalian ikutan casting.
Baca Juga: Viral! Wanita Cantik Ini Justru Ritual Minum Teh Di Kokpit Saat Pesawat Terbang Landas, Kok Bisa?
Hingga akhirnya di salah satu production house (PH) ia keterima jadi bintang iklan kemudian merambah ke sinetron di Multivision Plus.
Lewat perannya sebagai Ardi dalam film “Buruan Cium Gue” tahun 2004, nama Hengky pun melejit.
Setelah 10 tahun di dunia entertainment, ia pun mulai membuat PH patungan dengan sejumlah artis seperti Angel Karamoy, Raffi Ahmad, Lucky Hakim, dan Irwansyah.
Mereka memproduksi FTV untuk sejumlah TV.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk terjun ke dunia politik, Ia pun mencoba peruntungan menjadi caleg DPR RI namun gagal.
Kemudian ikut tiga kali Pilkada di Blitar, Kediri, dan Bekasi, tapi mundur meskipun elektabilitas tinggi.
“Mundur karena maharnya tinggi, bisa Rp 3 miliar- Rp 5 miliar ke partai politik. Itu belum biaya kampanye. Bagi saya uang segitu mending dipakai usaha,” tuturnya.
Hingga ada kesempatan di Pilkada Bandung Barat untuk posisi wakil bupati dan tanpa mahar, akhirnya Ia memenangkan Pilkada tersebut mewakili Partai Demokrat.
Pada September 2018 ia mendampingi Bupati Aa Umbara dilantik sebagai bupati dan wakil bupati Bandung Barat periode 2018-2023.
Source | : | wiken.grid.id |
Penulis | : | Refina Jasmine |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR