Sempat Heboh Sarden Mengandung Cacing Parasit, Efeknya untuk Tubuh Manusia Ternyata Tidak Main-main!
SajianSedap.com - Semua pasti masih ingat bagaimana hebohnya penemuan cacing parasit dalam sarden di tahun 2018 lalu.
Ya, kala itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI menarik 27 merk ikan kalengan atau Sarden Makarel dari pasaran setelah menunjukkan hasil pengujian positif mengandung cacing parasit.
Cacing parasit yang ditemukan pada sarden ikan makarel adalah jenis cacing parasit Anisakis sp. yang merupakan anggota Anisakidae.
Cacing parasit Anisakis sp. yang ditemukan dalam makanan kaleng sarden ikan makarel dalam kondisi mati.
Seperti dilansir dari Tribunnews, Penny mengkonfirmasi ketika ditemui di Jakarta pada Kamis (29/3/2018) dan mengatakan, "Jadi temuan cacingnya dalam kondisi mati tapi setelah kita telusuri dan bagaimana nanti ada ahlinya yang jelaskan, efeknya tidak ada zat yang berbahaya."
Meski temuan cacing dalam kondisi mati, Penny menjelaskan bahwa ada efek samping bagi tubuh saat tidak sengaja mengonsumsi cacing parasit dari makanan olahan tersebut.
Efek Samping Cacing Parasit Bagi Tubuh
Terkait efek lain dari cacing parasit, Penny menjelaskan adanya alergi karena protein cacing itu menjadi alergen, aspek higienis ini tidak memenuhi syarat.
Anisakis sp. sendiri adalah cacing parasit yang hidup pada ikan dan mamalia laut, termasuk ikan makarel pada makanan kemasan sarden.
Anisakis sp. dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan anisakiasis.
Anisakiasis adalah infeksi akibat parasit pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh konsumsi makanan laut mentah atau kurang matang yang mengandung larva nematoda Anisakis sp.
Menurut situs NCBI, kasus infeksi pertama yang diakibatkan oleh Anisakis sp.dilaporkan lebih dari 50 tahun yang lalu di Belanda oleh Van Thiel.
Dia mendeskripsikan adanya nematoda laut di pusat phlegmon usus eosinofilik dari seorang pasien yang menderita nyeri perut akut sebagai 'temuan yang sangat tidak biasa.'
Kemudian, nematoda tersebut diidentifikasi sebagai Anisakis sp.
Sejak itu, sebagian besar kasus anisakiasis telah dijelaskan oleh penulis Jepang, mencerminkan seringnya konsumsi ikan mentah di negara tersebut.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Namun, ada kasus yang terlihat di Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, dan daerah lain di dunia juga berisiko terkena anisakiasis karena makan ikan setengah matang.
Tanda dan gejala anisakiasis adalah nyeri perut, mual, muntah, distensi abdomen, diare, darah dan lendir dalam tinja, dan demam ringan.
Sedangkan reaksi alergi dengan ruam dan gatal juga bisa terjadi.
Menteri Kesehatan Ungkap Fakta Berbeda
Menteri Kesehatan RI kala itu, Nila F Moeloek mengatakan bahwa cacing pada ikan makarel kaleng yang heboh belakangan ini tidak berbahaya selama makanan itu diolah dengan benar.
Menurut Nila, cacing justru mengandung protein. "Setahu saya itu (ikan makarel) kan enggak dimakan mentah, kita kan goreng lagi atau dimasak lagi. Cacingnya matilah. Cacing itu sebenarnya isinya protein, berbagai contoh saja tapi saya kira kalau sudah dimasak kan saya kira juga steril. Insya Allah enggak kenapa-kenapa," kata Nila di Gedung DPR RI, Kamis (29/3/2018).
Selain itu, lanjut Nila, cacing hanya berkembang biak di tempat yang cocok dengan siklus hidupnya.
"Kalau lingkungannya cocok di perut kita, dia (cacing) akan berkembang biak, misalnya begitu. Kalau nggak sesuai, ya tentu dia (cacing) mati juga," ujar Nila.
Nila hanya meminta masyarakat untuk tetap perlu berhati-hati dalam memilih-milih produk makanan dengan melihat tanggal kedaluwarsanya.
"Pertama-tama kalau saya lihat kedaluwarsa itu harus kita lihat jeli. Tanggal expired harus kita lihat, misalnya pada waktu kita buka kelihatan tidak baik itu jangan dilakukan. Agak hati-hati saja ya. Kalau sakit kita ya repot nanti biayanya," kata Nila.
Baca Juga: Sering Dijauhi Demi Tubuh yang Indah, Ternyata Makan Fast Food Gak Merusak Program Diet! Kok Bisa?
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR