Sering Jadi Bumbu Masakan, Siapa Sangka Ketumbar Bisa Berbahaya Untuk Tubuh Bila Dikonsumsi dalam Kondisi Ini! Segera Hindari
SajianSedap.com - Sase Lovers tentu sudah tak asing lagi dengan bumbu dapur ini, kan?
Ketumbar merupakan salah satu jenis rempah yang banyak digunakan dalam masakan Indonesia.
Bentuknya yang menyerupai merica seringkali membuat dua bumbu pokok ini tertukar.
Padahal dari segi ukuran dan rasa, keduanya jelas berbeda.
Ketumbar memiliki rasa manis, bau yang tajam dengan sedikit aroma jeruk.
Baca Juga: What To Eat in Bali, What It's Like to Eat Authentic Balinese Food by The Sea
Pun ketumbar memiliki serat yang banyak, zat besi, dan magnesium, serta kaya akan fitonutrien dan flavonoid.
Selain sebagai bumbu dapur, ketumbar juga dikenal manjur mengatasi berbagai masalah kesehatan,lo.
Salah satu manfaatnya adalah bisa menurunkan berat badan, mengatasi tiroid, meningkatkan kesehatan mata, mengatasi gangguan kulit, dan mengontrol diabetes.
Ketumbar juga bekerja sebagai pelindung tubuh dari bakteri Salmonella dalam tubuh.
Biji ketumbar juga dapat mengurangi gejala rematik, meredakan gas dalam usus, menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).
Namun di balik manfaatnya yang begitu banyak, ada beberapa efek samping yang bisa disebabkan oleh ketumbar.
Bahaya Ketumbar
Bagi orang dengan 7 kondisi ini, sebaiknya berhati-hati jika ingin menggunakan ketumbar sebagai obat.
Pasalnya, meski banyak memiliki manfaat, ada pula bahaya ketumbar untuk orang dengan 7 kondisi ini:
1. Masalah hati
Penggunaan biji ketumbar yang berlebihan dan berkepanjangan dapat menyebabkan masalah hati.
Komponen minyak dalam biji ketumbar biasanya akan membantu dalam mengobati masalah hati.
Baca Juga: Minum Air Rebusan Jagung Setiap Hari, 5 Khasiat Luar Biasa Ini Akan Terjadi Dalam Tubuh!
Tetapi harus diperhatikan, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan sekresi empedu dan menyebabkan kondisi abnormal.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
2. Alergi
Beberapa orang mungkin mendapatkan reaksi alergi seperti ruam, kesulitan bernafas, gatal, bengkak di wajah/ tenggorokan, pusing, dan lain-lain karena penggunaan ketumbar.
Jika anda rentan dengan alergi, hati-hati saat mengonsumsi ketumbar.
Sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum menggunakan ketumbar sebagai obat.
3. Masalah pernapasan
Penggunaan biji ketumbar berkepanjangan dan berlebihan dapat menyebabkan masalah pernapasan.
Umumnya, gejala yang timbul disertai dengan nyeri dada, tenggorokan kering, dan penyempitan tenggorokan.
Untuk itu, anda yang merasakan gangguan ini usai mengonsumsi ketumbar, ada baiknya untuk berhenti.
4. Kulit sensitif
Kadang-kadang, penggunaan biji ketumbar dapat menyebabkan sensitivitas matahari.
Selain itu, pada sebagian orang ketumbar juga akan meningkatkan risiko kulit terbakar dan kanker kulit.
Jika anda menderita alergi atau memiliki kulit yang sensitif terhadap sinar matahari, disarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter.
5. Masalah pencernaan
Penggunaan biji ketumbar berkepanjangan atau berlebihan dapat menyebabkan masalah pencernaan.
Masalah yang paling sering timbul seperti diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan dehidrasi.
Jika anda telah mengalami gangguan pencernaan, sebaiknya hindari mengonsumsi ketumbar.
6. Hipoglikemia (gula darah rendah)
Biji ketumbar telah digunakan dalam perawatan diabetes karena mereka memiliki kemampuan untuk menurunkan tingkat gula darah.
Jika anda menjalani perawatan diabetes, anda harus memantau kadar gula darah sebelum menggunakan ketumbar sebagai obat.
Sebab ketumbar dapat menurunkan kadar gula darah secara drastis.
Oleh karena itu, agar tetap aman sebaiknya hindari mengonsumsi ketumbar.
Dosis ketumbar yang tepat tergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya.
Umumnya, ketumbar sangat aman dikonsumsi bila digunakan sebagai rempah-rempah penambah rasa.
Namun bila ingin memanfaatkan ketumbar untuk kesehatan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter atau ahli gizi yang terpercaya.
Baca Juga: Terjebak Banjir, Rifky Balweel Makan Hati Dokter Terlambat Tangani Persalinan Sang Buah Hati
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR