Ashraf Sinclair Meninggal Karena Serangan Jantung, Inilah Kebiasaan Baik yang Bisa Buat Jantung Tetap Sehat!
SajianSedap.com - Ashraf Sinclair suami Bunga Citra Lestari atau BCL meninggal dunia tadi pagi, Selasa (18/2/2020).
Ashraf Sinclair meninggal karena terkena serangan jantung.
Belum diketahui pukul berapa Ashraf Sinclair meninggal.
Perlu diketahui bahwa serangan jantung merupakan salah satu pembunuh senyap.
Mengutip dari wikipedia, serangan jantung atau infark miokardial (bahasa Inggris: Myocardial infarction, acute myocardial infarction, MI, AMI) adalah terhentinya aliran darah, meskipun hanya sesaat, yang menuju ke jantung, dan mengakibatkan sebagian sel jantung menjadi mati.
Jantung adalah organ berotot yang perlu diperkuat karena punya sejumlah tugas penting dalam tubuh, yaitu memompa darah ke seluruh tubuh.
Stres, kolesterol dan kurang olahraga bisa menurunkan usia jantung.
Tidak ada jalan singkat untuk mendapatkan jantung yang sehat, tetapi kita bisa membangun kebiasaan-kebiasaan baik demi menguatkan otot jantung untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
1. Bergerak
Ketidakaktifan fisik bisa mengarah pada sejumlah penyakit kronis, seperti diabetes, obesitas dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Menurut sebuah studi tentang bukti manfaat aktivitas fisik yang diterbitkan di Canadian Medical Association journal pada 2006, ketidakaktifan fisik adalah penyebab utama penyakit terkait jantung yang berujung pada angka maksimal kematian prematur.
Studi juga menyebutkan bahwa orang-orang dengan kebugaran fisik dalam periode yang lebih panjang cenderung memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Jadi, tetaplah bergerak aktif demi jantung yang lebih kuat.
2. Mengurangi lemak perut
Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada Journal of the American College of Cardiology di 2016, akumulasi jaringan adiposa visceral (VAT) relatif terkait dengan beberapa penyakit kardio.
Maka, mengurangi volume lemak di area tersebut bisa mengurangi risiko penyakit terkait jantung dan membantu setiap orang meningkatkan kualitas hidupnya.
3. Olah Raga Harian
Ada sejumlah bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa olahraga harian penting untuk menurunkan risiko penyakit jantung dan rasio kematian karena penyakit tersebut.
Seseorang yang berolahraga setiap hari memiliki profil lipoprotein plasma yang lebih baik, sensitivitas insulin tinggi dan tekanan darah normal.
Bahkan olahraga ringan setiap hari sangat efektif dalam mengurangi risiko penyakit pembuluh darah.
4. Berhenti merokok
Rokok mengandung nikotin yang ketika dikonsumsi akan menaikkan tekanan darah dan denyut jantung.
Ini lebih lanjut mengarah pada peningkatan permintaan oksigen oleh jantung dan penurunan kapasitas pembawa oksigen darah, menyebabkan seseorang mengalami vasokonstriksi koroner.
Berhenti merokok dapat membalikkan risiko kondisi tersebut.
Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :
5. Pola makan sehat
Nutrisi memainkan peran penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Jantung Israel dan Asosiasi Diet Israel, informasi nutrisi untuk jantung yang sehat harus dalam 3 bagian: pola diet (karbohidrat rendah, rendah lemak atau diet mediterania), preferensi makanan individu (sayuran, buah-buahan, kopi, produk susu, dll), dan suplemen gizi (minyak ikan, vitamin D, antioksidan, dll).
6. Menjaga waktu tidur
Mempertahankan waktu tidur sangat penting untuk mencegah risiko penyakit jantung.
Menurut penelitian di Alameda County, orang yang tidur kurang dari empat jam tiga kali lebih rentan terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidur delapan jam.
Kurang tidur juga menyebabkan tekanan darah tinggi, kelelahan, dan peningkatan denyut jantung yang berkontribusi terhadap penyakit kardio.
7. Mengurangi konsumsi alkohol
Bagi kamu yang sering mengonsumsi alkohol, cobalah secara perlahan mengurangi jumlahnya.
Minum alkohol dalam jumlah yang lebih moderat efektif mengurangi risiko sejumlah penyakit kardio, seperti stroke, hipertensi, kardiomiopati, dan lainnya.
8. Menghindari stres tidak perlu Stres psikologis terkait dengan risiko penyakit kardio.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa stres dalam waktu yang lama dapat memicu penyakit jantung koroner dan penyakit jantung khusus stres, seperti kardiomiopati stres dan iskemia miokard.
Baca Juga: Tak Ada Firasat, Daniel Mananta Ungkap Kata-kata Terakhir Ashraf Sinclair Padanya, Sebut Nama BCL
Oleh karena itu, untuk mengatasi situasi tersebut, manajemen stres sangat diperlukan.
Ini bisa dilakukan dengan yoga atau meditasi.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR