Suasana Tahlilan Hari Ketiga Meninggalnya Ashraf Sinclair, BCL Nampak Lebih Tegar namun Tak Berhenti Berdoa
SajianSedap.com - Kerabat dan tetangga memadati kediaman penyanyi Bunga Citra Lestari atau BCL di kawasan Pejaten Barat, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020).
Kehadiran mereka dalam rangka tahlilan hari ketiga berpulangnya suami BCL, Ashraf Sinclair.
Adapun Ashraf Sinclair mengembuskan napas terakhir dalam usia 40 tahun setelah mengalami serangan jantung.
Ashraf Sinclair meninggal dunia sekitar pukul 04.51 WIB, pada Selasa (18/2/2020).
Di hari yang sama, jenazah Ashraf Sinclair telah dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Pantauan Kompas.com di lokasi, tamu mulai berdatangan sejak pukul 20.00 WIB.
Beberapa rekan artis juga terlihat hadir, seperti Dimas Seto, Dini Aminarti, dan Sandy PAS Band.
Sebelumnya, pada sore hari, ada pula Farah Quinn, Al Ghazali, Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven.
Di lokasi acara sendiri, tampak rangkaian tenda dan deretan bangku putih memenuhi halaman rumah BCL.
BCL Nampak Lebih Tegar
Akun Youtbe Beepdo.com juga memperlihatkan suasana tahlilan di dalam rumah BCL dan Ashraf.
Seperti sebelumnya, tahlilan dihadiri oleh para kerabat dan anak yatim.
Suasana tahlilan juga berjalan sangat khusyuk.
BCL dan Noah, sang putera nampak duduk berdampingan dalam balutan pakaian serba hitam.
Di hari ketiga ini, BCL sudah nampak jauh lebih tegar.
Tak ada lagi air matanya yang menetes jatuh di pipi seperti di hari pertama dan kedua.
Ia juga terlihat membimbing Noah untuk membaca doa untuk sang ayah tercinta.
Sepanjang tahlilan, BCL nampak tak berhenti berdoa sambil sesekali mengelus wajah sang putra.
Ibunda Ashraf Sinclair Buka Suara
Kepergian Ashraf yang begitu mendadak juga jadi pukulan berat untuk kedua orang tuanya.
Diketahui, Ayahanda Ashraf Sinclair, Mohammad Sinclair, sempat ikut masuk ke liang lahat untuk membopong jenazah sang anak.
Sedangkan sang ibu, Dida Sinclair duduk di bangku barisan terdepan di sisi Bunga Citra Lestari dan Noah, sang cucu.
Baca Juga: Noah Menangis Histeris Lihat Ashraf Sinclair Dimakamkan, Langsung Ditenangkan Sampai Dibawa ke Kursi
Dida yang baru datang dari Malaysia begitu mendengar kabar duka terlihat masih sangat terpukul.
Sesekali Ia menangis dan menggengam tangan BCL, sang menantu.
Usai pemakaman, Dida Sincalair terlihat berjalan gontai ditemani dua orang kerabatnya.
Sejak dari Bandara, Ia sudah mengenakan baju dan kerudung serba hitam untuk mengantar sang putera ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Ia pun tak kuasa menahan tangis saat berbicara kepada para wartawan.
Yang terucap dari bibirnya hanyalah doa untuk putra tercinta.
"Ianya berada bersama golongan-golongan orang beriman InsyaAllah.", kata perempuan paruh baya ini menahan tangis seperti dikutip dari tayangan Youtube StarPro Indonesia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
"Dan ya Allah ampunkanlah segalanya baginya. Dan InsyaAllah uminya akan terus berdoa untuknya. Amin.", doanya lagi.
Dalam sela-sela ucapannya, suara Dida nampak bergetar tanpa menahan duka yang sangat hebat.
Di sisi lain, sang suami Mohammad Sinclair terlihat lebih tegar.
Namun, Ia mengaku sangat terkejut saat mendengar kabar sang anak telah tiada.
Pasalnya, selama ini sang anak tak pernah memiliki riwayat penyakit apapun.
Terlebih lagi, baru kemarin Ashraf bertukar pesan lewat aplikasi WhatsApp dengan sang ayah membicarakan rencana liburan ke Skotlandia.
"Saya sangat terkejut, maksud saya, baru kemarin saya bertukar pesan dengan Ashraf membicarakan soal kemungkinan liburan ke Skotlandia tahun ini," ucap sang Ayah saat bertemu dengan awak media.
Rasanya seperti baru kemarin masih bicara dengan sang anak, ayah Ashraf Sinclair tak percaya bahwa ia akan menghadiri pemakaman sang anak di keesokan hari.
"Kemarin saya masih berkomunikasi dengannya, tapi hari ini saya menghadiri pemakamannya. Jadi ya, pasti kalian mengerti apa yang kami rasakan," lanjut Mohammed Anthony Sinclair.
Saking besarnya keterkejutan yang ia rasakan, Mohammed Anthony Sinclair mengaku sampai tak bisa berkata apa-apa.
Ikut turun ke liang lahat untuk antarkan anak ke peristirahatan terakhirnya, ayah Ashraf Sinclair mengaku kehilangan kata-kata untuk menjelaskan kesedihan dan kehampaan yang ia rasakan.
Ia bahkan sampai berkata tidak ada orang tua yang ingin menguburkan anaknya terlebih dahulu.
"Rasanya hampa, saya sampai tak bisa berkata apa-apa. Tak ada orang tua yang mau menguburkan anaknya, tapi itulah yang harus terjadi," pungkas Mohammed Anthony Sinclair.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR