Sering Disepelekan, Bau Air Kencing Ternyata Bisa Menandakan Tubuh Mengidap Penyakit Mematikan ini..
SajianSedap.com - Jika tubuh terasa tak biasa, bisa menjadi alarm bahwa ada yang tak beres.
Tak hanya melalui kondisi tubuh, penyakit bisa ditandai dengan bau dari air kencing atau urin.
Bahkan salah satu diantaranya bisa jadi penyakit mematikan.
Urine bisa berbau karena sejumlah alasan. Banyak dari temuan itu memang tidak mengindikasikan ada kondisi yang berbahaya.
Kendati demikian, dalam beberapa kasus, urine berbau bisa menjadi tanda bahwa sesuatu yang lebih serius sedang terjadi.
Berikut ini adalah hal yang mungkin menjadi penyebab berbaunya air kencing.
1. Dehidrasi
Sonia Dutta, MD, urogynecologist di NorthShore University HealthSystem di Illinois, Amerika Serikat mengatakan, tidak cukup minum H2O adalah penyebab utama urine berbau.
“ Urine adalah kombinasi dari produk air dan limbah. Jadi ketika kamu mengalami dehidrasi, urine memiliki lebih sedikit air dalam kaitannya dengan produk limbah."
"Kondisi inilah yang dapat membuat urine yang berbau," kata Dutta.
Baca Juga: Wanita Ini Lolos dari Maut Berkat Minum Air Kencingnya Sendiri, Berikut Kisah Selengkapnya
Kita juga dapat memeriksa warna urine untuk memastikan apakah kita mengalami dehidrasi.
Jika berwarna kuning seperti madu, atau bahkan jingga gelap, kita mungkin perlu menambah asupan air.
Tetapi, jika itu adalah warna jerami pucat atau warna kuning transparan, tandanya tubuh sudah terhidrasi dengan baik, yang berarti urine bisa berbau karena alasan lain.
Artikel berlanjut seteklah video berikut ini.
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri masuk ke sistem kemihmu melalui uretra dan kemudian mulai berkembang biak di kandung kemih.
Bakteri, tentu saja, dapat membuat kencing berbau tidak enak.
Namun, Dutta mengatakan jika seseorang menderita ISK, maka biasanya akan ada lebih banyak gejala daripada hanya bau urine.
Bakteri yang sama juga bisa membuat kita lebih sering buang air kecil, memberikan sensasi terbakar ketika kencing, dan bahkan mengubah urine menjadi keruh atau bahkan berdarah.
3. Infeksi jamur
Jamur adalah mikroorganisme yang secara alami hidup di berbagai bagian tubuh, termasuk vagina.
Tetapi ketika ragi tumbuh di luar kendali, mereka dapat memicu infeksi.
Infeksi ragi terjadi di vagina, tetapi karena uretra sangat dekat dengan lubang vagina, urine dapat mengambil aroma dari infeksi "tetangga".
Seperti halnya ISK, infeksi jamur biasanya disertai dengan gejala lain, seperti gatal, kemerahan, pembengkakan pada vagina dan vulva, dan keputihan yang kental.
4. Infeksi menular seksual
"Beberapa IMS dapat menyebabkan uretritis, atau radang uretra," kata Dutta.
"Apa pun yang menyebabkan peradangan atau iritasi berpotensi dikaitkan dengan bakteri atau nanah atau perdarahan, yang dapat mengubah bau urine,” imbuh dia.
Chlamydia, trikomoniasis, dan gonore adalah IMS yang paling sering menyebabkan uretritis.
Namun, jika pun IMS tidak menyebabkan uretritis, urine masih bisa mengeluarkan bau dari iritasi pada vagina.
5. Batu ginjal
Siapa pun yang menderita batu ginjal tahu betapa menyakitkan saat batu keluar bersama urine.
Batu ginjal terbentuk ketika garam dan mineral lain yang ditemukan dalam urine menempel bersama dan membentuk deposit batu yang keras.
Mereka bisa sekecil butiran seperti pasir atau sebesar kerikil penuh.
"Batu ginjal dapat mengumpulkan bakteri dan menyebabkan infeksi atau terkadang berdarah," kata Dutta.
"Itu kemudian bisa mengubah seperti apa bau urine,” lanjut dia.
Gejala lain dari batu ginjal termasuk sakit punggung, samping, atau pangkal paha; mual atau muntah; sering buang air kecil; darah dalam urin; rasa sakit dengan buang air kecil; dan demam.
"Batu ginjal tidak hanya menjadikan urine yang berbau. Akan ada gejala lain juga,” kata Dutta.
Batu-batu biasanya masuk dalam urine tanpa perlu kendali. Tetapi, mencari pertolongan medis jika mengalami sakit parah, muntah, pendarahan, atau tanda-tanda infeksi adalah pilihan terbaik.
6. Diabetes
Orang yang memiliki diabetes yang tidak terdiagnosis akan menumpahkan gula ke dalam urine.
Hal itu terjadi karena tubuh tidak dapat memproses gula dengan cara yang terjadi pada kebanyakan orang.
Baca Juga: Bukan Menahan Kencing, Batu Ginjal Justru Bisa Disebabkan 5 Makanan Ini!
Ini berarti terjadi kelebihan glukosa dalam darah, yang dicoba dikeluarkan oleh tubuh melalui urine.
"Ketika kita memiliki gula ekstra dalam urine, itu akan memberinya aroma manis dan buah," kata dia.
Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol kemungkinan juga akan mengalami peningkatan urgensi atau frekuensi kencing, karena gula mengiritasi kandung kemih.
Temuilah dokter secepatnya jika merasa sebagai penderita diabetes.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Intisari.grid.id |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR