Jadi Walikota Pertama Di Indonesia yang Terpapar Virus Corona, Bima Arya Tak Sadar karena Cuma Merasa Batuk Ringan
SajianSedap.com - Kabar kurang menyenangkan datang dari Pemkot Kota Bogor, Jawa Barat.
Hal ini lantaran Walikota Bogor, Bima Arya dinyatakan positif virus corona.
Ia pun terkejut karena cuma merasakan batuk ringan.
Hasil tes Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan juga seorang pejabat Pemkot Bogor menunjukkan keduanya positif terinfeksi Covid-19.
Meskipun usai kunjungan dari Turki, Bima Arya dan lima pejabat Pemkot lainnya sudah mengikuti protokol yang tersedia, tetap saja serangan virus corona tak bisa ditangkal.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, Bima Arya menjalani tes virus corona pada Selasa (17/3/2020) dan hasilnya diterima pada Kamis (19/3/2020) sore.
Hanya merasakan batuk ringan
Melalui Dedie, Bima Arya berpesan, dengan kejadian ini, warga Kota Bogor diimbau untuk makin waspada terhadap virus corona ini karena siapa pun bisa terinfeksi.
"Bersama ini beliau menghimbau kepada seluruh warga Bogor dan publik secara luas untuk terus waspada," kata Dedie.
Publik diharapkan tidak lagi meremehkan kekuatan virus corona.
"Betul-betul (harus) menjaga kesehatan dan selalu berhati-hati dalam tawakal dan munajat kepada Yang Maha Kuasa," kata Dedie.
Bima Arya alami gejala ringan Dedie mengatakan, hasil tes memang menunjukkan positif Covid-19 namun kondisi kesehatan Bima Arya tidak kritis seperti kisah-kisah pasien Covid-19 lainnya.
Bima Arya termasuk pasien yang hanya mengalami gejala ringan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
"Hasil dari tes tersebut menunjukkan Wali Kota Bogor dinyatakan positif virus corona. Walau mengalami gejala ringan," kata Dedie.
"Berbagai protokol yang berlaku sudah dijalankan sejak kunjungan ke luar negeri dan menjalankan tugas," kata Dedie. Tak hanya Bima Arya, lima pejabat yang menjadi rombongan kunjungan kerja ke Turki pun sudah menjalani tes virus corona.
"Yang dinyatakan positif dua orang, salah satunya Wali Kota Bogor," katanya.
Selama Bima Arya diisolasi untuk penyembuhan virus corona, pemerintaha Kota Bogor akan berjalan seperti biasanya.
"Pelaksanaan pemerintahan kota akan berjalan seperti biasanya, di bawah koordinasi Wakil Wali Kota untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan, dengan tetap fokus pada penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19 lebih luas," kata Dedie.
Dari video yang diunggah dalam akun instagram miliknya, Bima Arya mengaku hanya merasakan batuk ringan sebelum dinyatakan positif covid-19.
Ternyata, batuk ringan juga disebutkan sebagai bentuk awal dari virus corona.
Jangan sepelekan batuk
Pasalnya, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan sekitar dua pertiga (67,7 persen) pasien positif corona di dunia mengalami batuk.
Selain demam, mereka juga menunjukkan gelaja batuk, khususnya batuk kering.
Dr. Waleed Javaid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Mount Sinai Downtown, seperti dikutip dari New York Post, memaparkan jenis batuk kering yang jadi indikasi corona.
"Batuk kering adalah apa yang kami sebut batuk tidak produktif, karena tidak ada dahak yang muncul," kata Javaid.
Berbeda dengan batuk berdahak yang menghasilkan lendir atau menyebabkan gangguan pernapasan serius, kering ditandai dengan tenggorokan yang gatal.
Kebanyakan orang mengira batuk berdahak adalah batuk yang parah, padahal justru sebaliknya.
Javaid menjelaskan, batuk berdahak justru merupakan gejala awal yang lebih jinak.
Batuk berdahak umumnya menandakan adanya alergi dan disertai pilek.
Penyakit seperti Bronkitis dan Pneumonia juga sering disertai batuk berdahak, kata Javaid.
Sedangkan dalam kasus corona, hanya 33,4 persen pasien positif corona yang menderita batuk berdahak dan mengalami produksi lendir.
Javaid menerangkan, batuk kering malah akan membawa masalah lebih besar, apalagi bila disertai dengan demam terus menerus.
Gejala tambahan virus corona menurut WHO termasuk sesak napas (ditemukan pada 18,6 persen pasien), sakit tenggorokan (13,9 persen pasien) dan sakit kepala (13,6 persen).
Tetapi, kata Javaid, batuk kering tidak selalu berarti kita mengidap virus corona, melainkan dapat terjadi karena ratusan alasan berbeda.
Jika batuk berlangsung terus-menerus, memeriksakannya ke dokter adalah pilihan yang baik.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR