Terungkap Nasib Wanita yang Viral Akibat Makan Sup Kelelawar di Tengah Wabah Corona, "Aku Tidak Tahu Kelelawar Jadi Pembawa Virus'
SajianSedap.com - Beberapa bulan belakangan, dunia dihebohkan dengan mewabahnya virus corona yang berasal dari Wuhan Tiongkok.
Spekulasi mengenai penyebab virus ini pun bermunculan.
Salah satunya disebabkan oleh kuliner ekstrem yang kerap dikonsumsi oleh orang Tiongkok.
Baca Juga: Air Rebusan Bawang Putih Viral di Facebook Bisa Sembuhkan Virus Corona, Kemenkes Beberkan Fakta Ini
Hal itu mengungkap fakta kebiasaan orang Tiongkok makan-makanan dari hewan liar, termasuk juga kelelawar dan ular.
Siapa sangka, malah viral video seorang wanita yang makan sup kelelawar di tengah wabah virus corona.
Nasibnya kini pun terungkap!
Nasib Wanita yang Viral Makan Sup Kelelawar
Di tengah mewabahnya isu tersebut, seorang influencer terekam makan sup kelelawar pun menjadi viral.
Influencer tersebut merekam dirinya makan sup kelelawar mengaku mendapatkan ancaman kematian.
Wang Mengyun merupakan orang yang pertama kali mempopulerkan sup kelelawar di media sosial.
Dalam video yang direkamnya, Wang Mengyun mengunyah kelelawar utuh dalam semangkuk air kaldu.
Klip yang viral di media sosial itu diduga diambil di sebuah restoran di Wuhan, pusat awal penyebaran virus mematikan ini.
Mengyun mengklaim bahwa video itu dibuat tiga tahun lalu.
Ia merekamnya untuk menunjukkan kepada orang-orang mengenai gaya hidup masyarakat lokal di Palau, Mikronesia.
Setelah virus corona mewabah yang diduga berasal dari kelelawar, Mengyun mengeluarkan permintaan maaf kepada pengikutnya di Weibo.
"Maaf semuanya, aku seharusnya tidak makan kelelawar," ujarnya dikutip dari Mirror, Selasa (28/1/2020).
Menghyun juga mengatakan, ia mendapatkan ancaman kematian sejak videonya viral.
"Itu semua karena, pada tahun 2016, ketika aku menjalani program tur di Palau, Pasifik Selatan, aku makan sebuah sup yang makanan sehari penduduk lokal," terangnya.
Ia menjelaskan, pada waktu itu, belum ada virus corona.
Sehingga, ia tidak tahu bahwa jika kelelawar adalah pembawa virus.
"Kembali pada Mei 2016, aku tidak tahu apakah virus corona sudah ada saat itu."
"Ketika video dirilis, aku hanya ingin memperkenalkan gaya hidup masyarakat setempat."
"Aku tidak tahu kelelawar akan menjadi pembawa virus," terangnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Akan Segera Diluncurkan! Begini Penjelasannya!
Menghyun mengaku tidak menyalahkan para pakar yang telat menginformasikan ke publik soal bahaya makan kelelawar.
Hanya saja, karena tidak banyak informasi tentang bahayanya memakan hewan liar di internet, membuat publik melimpahkan kemarahan mereka pada dirinya.
"Tidak ada banyak informasi tentang memakan hewan liar di internet, jadi kemarahan secara alami menunjuk pada program perjalanan (saya) pada 2016," ujarnya.
Kelelawar sangat populer dalam pengobatan Tiongkok, karena diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit termasuk malaria dan batuk.
Bahkan kotorannya dianggap mampu menyembuhkan penyakit mata.
Kelelawar Bukan jadi Penyebab Virus Corona
Jika selama ini Kelelawar dan ular selalu disebut-sebut sebagai penyebar virus corona Wuhan ke manusia, sebuah fakta baru justru membantahnya.
Lewat sebuah investigasi lanjutan, peneliti dari China menyatakan jika trenggiling berpotensi menjadi 'tersangka' sebagai perantara virus yang telah memakan korban lebih dari 500 orang ini.
Hal tersebut berdasarkan pengujian pada 1.000 sampel hewan liar.
Tim peneliti yang berasal dari South China Agricultural University menemukan jika urutan genom virus trenggiling 99 persen identik dengan yang terdapat pada pasien virus corona.
Meski begitu, hasil tersebut masih menuai kontroversi.
James Wood, kepala departemen hewan di University menyebut kalau temuan tersebut bukanlah bukti ilmiah.
"Hanya melaporkan deteksi virus berdasarkan pengurutan kesamaan 99 persen saja tidak cukup," kata Wood.
Artikel ini telay tayang di Intisari.id dengan judul Akhirnya Terungkap! Beginilah Nasib Wanita yang Viral Akibat Makan Sup Kelelawar di Tengah Mewabahnya Virus Corona di Wuhan
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR