Pasalnya, sang ayah dimakamkan beberapa jam lebih lambat dari waktu kematiannya.
Padahal menurut prosedur yang dikeluarkan oleh pemerintah, pemakaman jenazah positif terinfeksi Covid-19 hanya diberi waktu 4 jam dari waktu kematian.
"Enggak, sama sekali enggak tahu. Kalau untuk Papa itu meninggal setengah empat tapi dikuburnya jam 7 (keesokan) pagi. Jadi sebenarnya itu sangat beresiko sekali," ungkap Eva Rahmi.
Selain itu, Eva Rahmi mengaku sempat tak mendapatkan kejelasan terkait kematian sang ayah.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, BCL Tidak Bisa Gelar Tahlilan 40 Hari Ashraf Sinclair Hingga Memohon Hal Ini
"Dan saya juga engga tahu, dimana papa saya akan dikuburkan. Mereka pun tidak tahu, mereka bilang itu akan dihubungi dari pihak Dinkes. Saya juga dilarang keluarga hadiri pemakaman Papa karena resikonya tinggi," lanjutnya.
Eva Rahmi menjelaskan bahwa meskipun pahit, ia harus mengikuti prosedur standar yang telah ditetapkan pemerintah untuk melindungi dirinya dan anggota keluarganya yang lain.
"Mereka naruh (jasad sang ayah) di ruang jenazah, saya tak boleh mendekat karena resiko paparannya lebih tinggi. Selama dirawat pun saya sudah minta untuk bisa melihat mereka, tapi tidak dikasih.
Ya maka dari itu saya ngerasa nggak bisa ngapa-ngapain. Enggak bisa lihat muka mama papa untuk yang terakhir kalinya," pungkas Eva Rahmi dengan air mata berlinang.
-------
Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakandan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id
Artikel Telah Ditayangkan Di Hot.grid.id Dengan Judul, Virus Corona Buatnya Jadi Yatim Piatu dalam Waktu Singkat, Gadis Ini Berlinang Air Mata Saat Tak Bisa Lihat Wajah Orang Tuanya untuk Terakhir Kali: Saya Enggak Tahu, Dimana Papa Saya Dikuburkan
Source | : | GridHot.ID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR