WASPADA! 701 Pasien Positif Corona ada di Jakarta, Ini Dia Update 10 Kelurahan dengan Kasus Terbanyak! Daerahmu Salah Satunya?
SajianSedap.com - Jumlah pasien corona di Indonesia terus bertambah.
Per Minggu (29/03/2020), tercatat ada 1285 pasien positif dengan 114 orang meninggal dunia dan 64 orang sembuh.
Dari jumlah itu, pasien positif Covid-19 terbanyak berada di Ibukota Jakarta.
Baca Juga: Air Rebusan Bawang Putih Viral di Facebook Bisa Sembuhkan Virus Corona, Kemenkes Beberkan Fakta Ini
Data terbaru mengenai kasus Covid-19 yang bisa dilihat melalui situs web corona.jakarta.go.id menunjukkan kalau di Jakarta ada 701 orang positif corona per Minggu (29/3/2020).
Dari 701 pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2), alamat 419 orang sudah diketahui.
Sementara tempat tinggal 282 pasien lainnya masih belum diketahui.
Kelurahan tempat tinggal 419 pasien tersebut bisa dilihat melalui peta sebaran yang ditampilkan dalam situs web.
10 Kelurahan dengan Kasus Corona Terbanyak
Dilihat Kompas.com pada Senin (30/3/2020), tempat tinggal 419 pasien itu tersebar di 156 kelurahan yang tersebar di lima kota di Jakarta.
Hanya Kabupaten Kepulauan Seribu yang tidak dilaporkan ada kasus.
Dari peta sebaran itu diketahui bahwa jumlah kasus positif Covid-19 paling banyak di Kelurahan Senayan, Jakarta Selatan, yaitu 17 kasus.
Kemudian, 16 kasus di Kelurahan Pegadungan, Jakarta Barat, dan 15 kasus di Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara.
Berikut 10 kelurahan di Jakarta dengan kasus positif Covid-19 terbanyak:
1. Senayan, Jakarta Selatan: 17 kasus
2. Pegadungan, Jakarta Barat: 16 kasus
3. Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara: 15 kasus
4. Kalideres, Jakarta Barat: 11 kasus
5. Tomang, Jakarta Barat: 11 kasus
6. Kebon Jeruk, Jakarta Barat: 9 kasus
7. Duren Sawit, Jakarta Timur: 8 kasus
8. Cilandak Barat, Jakarta Selatan: 7 kasus
9. Pluit, Jakarta Utara: 7 kasus
10. Srengseng, Jakarta Barat: 7 kasus
Tak Perlu Gunakan Sabun Antiseptik
Beragam hal kita bisa lakukan agar terhindar infeksi virus corona (Covid-19) ini, mulai dengan menerapkan pola hidup sehat dan lebih sering mencuci tangan.
Word Health Organization (WHO) merekomendasikan cuci tangan sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).
Namun, untuk mencuci tangan kadang kala kita masih bingung menggunakan jenis sabun yang disarankan, baik sabun antibakteri atau sabun biasa.
Baca Juga: Mohon Sabar, WHO Sebut Vaksin Virus Corona Akan Segera Diluncurkan! Begini Penjelasannya!
Menurut dr.Haekal Anshari, seorang Dokter Spesialis Estetika Anti Penuaan & Seksologis, kita tidak perlu menggunakan sabun antiseptik, karena saat ini kita sedang memerangi virus bukan bakteri.
"Stop panic buying membeli sabun antiseptik atau hand sanitizer. Musuh yang kita hadapi saat ini adalah virus bukan bakteri." kata dr. Haekal.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Sebaliknya, cuci tangan dengan sabun biasa dan air mengalir sudah dirasa cukup untuk membunuh virus.
"Mencuci tangan di bawah air mengalir menggunakan sabun biasa sudah mampu membunuh virus, karena sifat alami molekul pada sabun mampu merusak struktur virus itu sendiri" ujarnya.
Hal ini dikarenakan virus corona diselubungi oleh suatu membran yang tersusun dari molekul lemak dan terdapat protein-protein seperti paku yang membuat penampakannya terlihat seperti mahkota.
Sedangkan molekul sabun terdiri dari bagian yang dapat mengikat air dan bagian yang dapat mengikat lemak.
Saat mencuci tangan bagian sabun yang dapat mengikat molekul lemak akan berikatan dengan molekul lemak yang ada di membran virus dengan cara merobek membran virus tersebut.
Kemudian molekul sabun akan menangkap sisa bagian molekul virus tadi dan akan larut bersama air.
Dr. Haekal pun mengatakan hal demikian atas dasar pernyataan dari World Health Organization (WHO).
"WHO pun menyatakan tidak ada bukti sabun antiseptik lebih ampuh membunuh virus daripada sabun biasa" ucap dia.
"Bahkan terlalu sering mencuci tangan menggunakan sabun antiseptik dapat menyebabkan gangguan kulit, antara lain dermatitis kontak iritan." tambahnya.
Bukan hanya sabun antiseptik, dr. Haekal juga menerangkan dalam video yang dibagikan di akun Instagram pribadinya bahwa hand sanitizer memang bisa menangkal virus corona, namun sebaiknya tetap cuci tangan dengan sabun biasa dan air mengalir.
"Hand sanitizer dengan kadar alkohol di atas 60% efektif membunuh kuman, namun tetap lebih baik mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir jika ingin membunuh virus corona" terangnya.
Namun, apabila sedang berpergian maupun sulit menjangkau air dan sabun, penggunaan hand sanitizer dianjurkan.
"Hand sanitizer hanya digunakan jika kita kesulitan mendapatkan air mengalir dan sabun" tambahnya.
Tak lupa, dr Haekal kembali mengingatkan kita untuk mencuci tangan minimal 20 detik untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Jadi untuk terhindar dari virus corona, cukup mudah dan murah. Dengan rutin mencuci tangan, maka kita membantu memutus rantai penyebaran virus corona, jadi rutinlah cuci tangan walau dengan sabun biasa di bawah air mengalir sesuai dengan panduan WHO minimal 20 detik."ucapnya.
-------
Bila anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakandan kue untuk dicoba,bisa langsung saja berlangganan Tabloid Saji. Tinggal klik di Https://www.gridstore.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: 701 Pasien Positif Covid-19 di Jakarta, Ini 10 Kelurahan dengan Kasus Terbanyak"
Baca Juga: Belum Selesai Pandemi Corona, Kini Muncul Wabah Baru Bernama Hantavirus! Begini Penjelasan Ahli
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR