SajianSedap.com - Sejumlah negara mengumumkan lockdown guna mencegah penyebaran virus corona.
Terdapat sejumlah dampak yang dirasakan dari lockdown ini.
Seperti yang dialami oleh TKW dari Indonesia ini.
Ia menceritakan negara seperti Malaysia yang kini seperti kota mati akibat dari lockdown.
Malaysia resmi memberlakukan lockdown sejak 18 Maret 2020 dan diperpanjang hingga 14 April 2020.
Fatma Azahra, salah seorang Pekerja Migran Indonesia Asal Kota Palembang, Sumatera Selatan membagikan cerita kondisinya bersama rekan sejawatnya yang mengadu nasib di negeri Jiran itu.
Bak kota mati
Bekerja disalah satu perusahan di kawasan Perindustrian Senai Johor, gadis berhijab itu mengatakan, kondisi Malaysia seperti kota mati.
Masyarakat pun sangat diminta pemerintah setempat untuk berada di tempat tinggal mereka selama masa karantina diberlakukan.
Baca Juga: Lockdown di India Kacau! Sejumlah Warga Kelaparan Hingga Banyak yang Tewas Bukan Karena Virus Corona
"Kalau disini sepi tidak boleh keluar, kalau keluar ditangkap polisi," ujarnya saat dihubungi melalui Whatsapp, Rabu (1/4/2020).
Bekerja di Malaysia hampir satu tahun terakhir, Ia mengaku tak sendiri, masih ada beberapa rekannya yang asal Sumsel juga berjuang bertahan sembari menanti kabar membaiknya pandemi Covid-19.
Rasa terbesar saat berada di negara lain adalah rindu akan keluarga.
Namun, keinginan Fatma untuk pulang ke kampung halamannya kini belum bisa diwujudkan.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Lantaran, status lockdown yang diterapkan pemerintah setempat.
"Iya belum bisa pulang tapi kangen keluarga. Alhamdulillah masih bisa kasih kabar lewat video call. Kawan-kawan yang kontraknya sudah habis dan harusnya pulang di bulan ini kemungkinan ditunda juga," ujarnya.
Dengan diberlakukannya lockdown di Malaysia, Fatma mengatakan, pekerja masih mendapatkan gaji meskipun besaran yang diterima berbeda dari yang biasanya.
"Yang dibayarkan hanya besik (gaji pokok) saja," ujarnya.
Ia pun mengaku hingga kini belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah setempat ataupun KBRI di Malaysia.
"Kami juga belum tahu pasti sudah ada bantuan atau belum namun yang jelas kalau bantuan langsung yang dikasih ke kami dak katek," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, diakuinya masih cukup lancar karena di tempat tinggalnya ada yang berjualan kebutuhan sehari-hari.
"Supermarket memang masih buka tapi dibatasi kalau sudah terlalu malam juga didenda disini. Alhamdulillah ada warung jadi mudah kalau mau belanja," ujarnya.
Selain itu, jika biasanya ia rutin mengirimkan uang kepada keluarga kapanpun tanpa limit pengiriman, saat lockdown penyalur penyalur yang biasa mengirimkan uang ke Indonesia kini juga membatasi nominal pengiriman uang, yakni Rp 2 juta per orang.
"berhubung ini lagi lockdown jadi penyalurnya yang biasa saya kirim tak ada yang buka, kebetulan di hotel ni ada yang masih buka tapi dibatasi, kalau ngirim selama lockdwon ini Rp 2 juta per orang biar yang lain biso kirim jugo cakitu," jelasnya.
Ia berharap agar kondisi pandemi Covid-19 ini bisa segera berakhir dan aktifitas bisa kembali normal. "Rindu keluarga paling utama, apalagi ini mau ramadhan," tutupnya.
KOMENTAR