Bisakah Pakaian Jadi Media Penyebar Virus Corona? Berikut Kata Ahli, Wajib Tahu
Sajiansedap.com - Wabah virus corona kian hari makin mengkhawatirkan.
Bagaimana tidak? virus corona bersifat mudah menular dan cepat menyebar.
Virus corona akan berkembang cepat di lingkungan yang banyak orang.
Maka diperlukannya sosial distancing agar bisa memutus rantai penyebaran virus corona ini.
Salah satunya adalah dengan berdiam diri di rumah.
Selama menjalani masa-masa isolasi di rumah, banyak perubahan pola hidup di setiap keluarga.
Dari kebiasaan memasak yang kabarnya jadi semakin sering, karena kondisi di rumah terus membuat anak-anak dan anggota keluarga jadi merasa cepat lapar dengan kegiatan yang terasa monoton.
Ada juga yang malas mengganti bajunya karena tidak melakukan aktivitas di luar rumah.
Lalu benarkah pakaian bisa jadi sumber penyebaran virus corona?
Virus Corona di Pakaian
Banyak isu menyebar yang mengatakan pakaian yang kita gunakan bisa jadi sumber penyebaran virus corona.
Untuk mencegah tertular virus corona melalui pakaian, kamu bisa melakukan disinfeksi baju sendiri di rumah.
Selain sebagai langkah pencegahan tertular virus, cara ini bisa menghemat biaya laundry.
Oleh karena itu, kegiatan mencuci baju pun jadi perlu perhatian, apalagi jika habis bepergian ke luar rumah untuk sesuatu urusan penting.
Namun, tak sedikit juga masyarakat yang masih mempertanyakan, benarkah pakaian bisa menularkan virus corona?
Dr. Jill Weatherhead, Asisten Profesor Pediatri yang mengkhususkan diri dalam pengobatan tropis dan penyakit menular di Baylor College of Medicine, Houston, Texas, Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ada data yang menunjukkan bahwa kita dapat terinfeksi langsung melalui pakaian.
Weatherhead menyebut, belum ada penelitian konkret tentang berapa lama virus corona dapat bertahan hidup di baju, celana, sepatu kets, atau pakaian kita lainnya.
Meski demikian, beberapa dugaan dengan latar belakang keilmuan bisa disusun untuk menerangkan hal ini.
Dia mengatakan, pengujian telah mengungkap, virus dapat bertahan hidup di permukaan yang tidak berpori-pori, seperti kertas atau karton selama 24 jam, atau pada plastik dan baja hingga tiga hari.
Yang kita ketahui bahwa pakaian adalah benda yang berpori.
“Celah pada serat-serat itu akan membuatnya lebih buruk karena bisa menyembunyikan virus, ketimbang kardus," kata Dr. Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologi di NYU Langone Health.
Weatherhead kemudian mengklarifikasi, meskipun skenario seperti itu dapat dibayangkan, namun kemungkinan besar kita tidak akan terinfeksi karena apa yang kita pakai.
“Ada kemungkinan bahwa jika pakaian kita terkontaminasi oleh virus dan kita menyentuh area yang terkontaminasi pada pakaian dengan tangan, dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata, maka kita bisa terinfeksi".
Artikel Berlanjut Setelah Video Di Bawah Ini :
"Namun, ini tidak mungkin menjadi mode penularan yang umum kecuali kamu berada dalam pengaturan berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan," jelas Weatherhead.
Tapi tentu saja, tak ada salahnya jika di saat ini kamu lebih rajin mencuci baju yang kamu pakai untuk menjaga kebersihan tubuh.
Agar kegiatan ini tak menggerus kantong terlalu dalam, lakukan langkah mencuci bijak dengan pemilihan deterjen yang tepat.
Kemudian gunakan alat cuci atau mesin cuci yang punya fitur hemat energy dan memiliki banyak pengaturan untuk mencuci sesuai kondisi pakaian.
Terakhir kamu juga perlu mengatur dan menyesuaikan kapasitas mesin yang digunakan.
Jika cucian sedikit, cuci saja pakai tangan sehingga hemat listrik, air, dan sabun.
Baca Juga: Tak Ingin Virus Corona Masuk ke dalam Tubuhnya, Hotman Paris Minum Rendaman Obat Kanker Payudara
------
Bila Anda ingin dapatkan informasi lebih lengkap tentang resep masakan dan kue untuk dicoba, langsung saja berlangganan Tabloid Saji.
Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Artikel Telah Ditayangkan di Grid.id dengan judul, Benarkah Pakaian Bisa Jadi Media Penularan Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | gRID |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR