Setelah diperiksa, dokter melihat pecahnya faring (lorong tenggorokan yang mengarah dari mulut dan hidung ke kerongkongan).
Padahal pecahnya faring sangat jarang terjadi.
Jika pun terjadi, biasanya hal itu disebabkan oleh trauma berat.
Atau mungkin muntah dan batuk berat.
Kini, pasien tersebut tengah dirawat di rumah sakit dengan perawatan komplikasi, pemberian antibiotik intravena, dan pemberian antibiotik sampai pembengkakan dan nyeri mereda.
Kasus seperti ini memang jarang, tapi pernah terjadi.
Pada tahun 2011, para dokter di Boston di AS melaporkan kasus seorang pria berusia 38 tahun yang juga menutup hidung dan mulutnya untuk menghentikan bersin.
Dalam hal itu, tindakannya berakibat laring yang retak (saluran pernapasan yang membawa udara menuju ke trakea).
"Menghentikan bersin dengan menutup lubang hidung dan mulut adalah manuver yang berbahaya, dan sebaiknya jangan dilakukan,” tulis para dokter dalam studi kasus tersebut.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Source | : | intisari |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR