Waspada! PSBB Sudah Pada Level Mengerikan, Pakar Sebut Hal Buruk Akan Terjadi Dalam Waktu Dekat Jika Tak Lakukan Hal Ini
SajianSedap.com - Ahli Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Hasbullah Thabrani menganggap pembatasan sosial berskala besar (PSBB) belum maksimal.
Hasbullah mengaku banyak warga yang masih melanggar aturan PSBB, satu di antaranya terbukti dengan masih padatnya lalu lintas Ibu Kota.
Bahkan menurutnya, banyak warga yang hanya basa-basi memakai masker hanya karena takut ditangkap polisi.
Hal itu disampaikan Hasbullah melalui tayangan YouTube Official iNews, Minggu (19/4/2020).
"Kalau saya lihat tren perkembangannya hari ini (korbannya) masih nambah 300-an," ucap Hasbullah.
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
"Jadi tambahnya kita belum sampai puncak."
"Dan bagaimana sampai ke puncak atau tidak, ini sangat tergantung dari disiplin masyarakat kita."
PSBB Belum Maksimal
Dirinya kemudian menyinggung soal tingkat kedisiplinan warga terhadap peraturan PSBB.
Ia menyebut kedisiplinan warga saat PSBB sudah ada pada level mengerikan.
Hasbullah pun menyoroti soal ramainya lalu lintas di tengah wabah Virus Corona.
"Kalau PSBB tidak dilakukan dengan disiplin, tadi saya ikuti tayangan di tv, waduh mengerikan juga itu," jelas Hasbullah.
Baca Juga: Kabar Baik! ini 6 Hal yang Bisa Jadi Tanda Corona akan Segera Berakhir, Wajib Tahu
"Masih banyak yang di Jatinegara, di jalanan juga banyak orang belum mengikuti."
Lantas, ia menilai banyak warga yang mematuhi aturan hanya untuk menghindari teguran pihak kepolisian.
"Yang sudah mengikuti pun pakai masker atau jaga jarak tapi belum optimal karena banyak yang sekedar basa-basi atau takut ditangkap polisi atau ditegur,"
"Ini bagian tantangan besar kita."terangnya.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
Lebih lanjut, ia bahkan menyinggung peluang adanya puncak baru wabah Virus Corona.
Menurut Hasbullah, hal itu bakal terjadi jika PSBB hanya dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
"Kemudian kalau kita melakukan PSBB ini waktunya sangat singkat, kemudian bisa menurunkan kasusnya dengan jumlah yang menurun di satu daerah," ujar dia.
"Bukan tidak mungkin setelah satu dua bulan tumbuh kasus baru ada puncak baru."
Baca Juga: Miris! Peneliti Ungkap Belum Ada Obat Ampuh Untuk Lenyapkan Virus Corona, Alasannya Bikin Kaget
Terkait hal itu, Hasbullah lantas menyoroti peluang kekhawatiran dunia soal peluang adanya kenaikan kasus Virus Corona di China.
Padahal, diketahui kini China justru sudah mengalami perbaikan setelah menjadi negara pertama yang dilanda wabah Virus Corona.
"Sekarang pun di dunia lagi waswas jangan-jangan di China ada kenaikan lagi," tukasnya.
Pada kesempatan lain sebelumnya Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menilai banyak masyarakat yang belum serius menaati aturan (PSBB).
Dilansir TribunWow.com, menurut Daeng hal itu terbukti dari padatnya lalu lintas di tengah aturan PSBB.
Baca Juga: Ternyata Bukan Maret, Pakar UI Menyebut Jika Corona Sudah Masuk Ke Indonesia Sejak Bulan Januari
Terkait hal itu, Daeng pun menyinggung soal minimnya tes yang dilakukan pemerintah terhadap warga yang diduga terkena Virus Corona.
Melalui tayangan Official iNews, Minggu (19/4/2020), Daeng mulanya mengimbau masyarakat tak menganggap enteng soal wabah Virus Corona.
Warga Entengkan Virus Corona
Daeng mengungkapkan, padatnya lalu lintas menunjukkan masyarakat yang tak peduli pada PSBB.
"Sebenarnya masyarakat tidak boleh menganggap enteng penyakit ini," jelas Daeng.
"Ini PSBB diterapkan tapi kelihatannya masyarakat tidak terlalu perhatian, jalan-jalan masih penuh kemudian transportasi umum, kereta, busway itu masih berjubel."
Daeng pun menyinggung soal peningkatan jumlah korban Virus Corona di Indonesia.
Menurutnya, data yang disampaikan pemerintah sama sekali tak menggambarkan total korban Virus Corona.
"Masyarakat harus tahu bahwa sebenarnya tingkat peningkatan luar biasa tinggi," terangnya.
"Meskipun sekarang tingkat penemuan kasus yang positif maupun penemuan yang meninggal positif itu masih di angka 6 ribu dan yang mati di angka 500."
Sehingga, Daeng mengimbau pemerintah segera mempercepat tes sebelum penyebaran Virus Corona semakin meluas.
Menurut dia, pemerintah juga harus sesegera mungkin memeriksa ratusan ribu orang dalam pemantauan (ODP).
"Itu belum menggambarkan keseluruhan, karena target yang harus diperiksa itu masih banyak, 178 ribu ODP itu harus diperiksa," ungkap Daeng.
Artikel ini telah tayang di Tribunpapua.com dengan judul Ahli Kesehatan Masyarakat UI Khawatir jika PSBB Tak Dilakukan dengan Disiplin: Waduh, Ngeri Juga Itu
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | papua.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR