Dulu Jadi Pengawal Setia Presiden, Pria Ini Sekarang Harus Rela Jualan Banting Tulang demi Sambung Hidup: 'Mau Kerja yang Lain susah, Sudah Tidak Kuat'
SajianSedap.com - Roda kehidupan memang terus berputar.
Kisah tentang seorang pengawal presiden ini sempat banyak diperbincangkan orang.
Kontras dengan pekerjaannya dulu, mantan pengawal presiden ini kini harus hidup banting tulang.
Seorang mantan pengawal Presiden Soekarno yang akrab dipanggil Mbah Waris, mendadak viral.
Mbah Waris, mantan pengawal Presiden Soekarno viral usai kisah pilunya terkuak di Youtube.
Akun Youtube bernama Cak Budi Official, menjadi yang pertama menguak kisah Mbah Waris, seorang mantan pengawal Presiden Soekarno.
Kisah pilu Mbah Waris, diunggah akun Youtube Cak Budi Official pada Senin (2/9/2019) lalu.
Dirinya bahkan harus rela panas-panasan jualan demi menyambung hidupnya.
Jualan Koran di Lampu Merah
Kisah Mbah Waris mantan pengawal Presiden Soekarno ini diabadikan dalam Video Youtube Cak Budi Official.
Dalam video tersebut menampakkan aktifitas Mbah Waris setiap hari.
Mbah Waris terlihat duduk seorang diri di persimpangan lampu merah jalan.
Ditemani topi bundar merah jambunya untuk menghalau panasnya terik matahari, Mbah Waris mencoba menjajakan setumpuk koran baru yang ia bawa.
Namun karena sudah berusia 86 tahun, Mbah Waris begitu kesulitan untuk berjalan membawa koran-koran yang ia bawa sejak jam 4 pagi.
Mbah Waris hanya bisa mengandalkan rasa kasihan para pengendara yang berhenti di lampu merah, untuk membeli koran-korannya.
Begitu pula dengan sang pewawancara, Cak Budi, yang berusaha untuk membeli koran-korannya dan mengajaknya sarapan agar bisa berbincang.
Namun, Mbah Waris menolak tawaran Cak Budi.
Justru itu, Mbah Waris tiba-tiba malah menyebut nama Bung Karno.
"Saya gini dik, kalau pagi itu masih ndak seberapa, tempe goreng atau telo (ubi) goreng itu udah kenyang.
"Karena dulu Bung Karno di Irian ya makannya itu (ubi) jadi saya ngikut Bung Karno," ucap Mbah Waris, dikutip Grid.ID dari kanal Youtube Cak Budi Official.
Mendengar nama Bung Karno keluar dari bibir Mbah Waris, langsung membuat Cak Budi terkejut.
Spontan, Cak Budi langsung berusaha mengorek lagi hubungan Mbah Waris dengan Presiden RI pertama itu.
Tak disangka-sangka, seorang kakek renta yang kini menjajakan koran di persimpangan lampu merah ini dulunya adalah seorang pengawal Presiden Soekarno.
"Kita itu pengawalnya Bung Karno dik, jadi di mana Bung Karno ada kita kawal Bung Karno.
"Jadi Bung Karno turun di Wonokromo sampai Tugu Pahlawan kita kawal, sudah blenger berjuang," lanjut Mbah Waris.
Sudah habis-habisan berjuang sebagai pengawal Presiden Soekarno di masa mudanya, Mbah Waris masih tetap harus berjuang berjualan koran di hari tuanya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Ayah dari 6 orang anak ini mengaku, dirinya hanya bisa bekerja sebagai penjual koran.
"Karena kita itu kekuatannya sudah tidak ada, jadi kita kan mau kerja yang lainnya susah, sudah tidak kuat" ucapnya dengan suara lirih.
Kisah pilu Mbah Waris ini langsung menjadi viral di Youtube dan media sosial lain.
Beruntung, Pemerintah Kota Surabaya berhasil mendengar kisah pilu Mbah Waris ini dan langsung mengambil tindakan cepat.
Melalui Facebook resmi Command Center Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya langsung memberikan bantuan kepada Mbah Waris.
Dari hasil penelusuran Command Center Surabaya, diketahui Mbah Waris adalah warga Kediri, dan bukan warga asli Surabaya.
Pihak Pemkot Surabaya pun sempat mengantar Mbah Waris ke desanya.
Namun, Mbah Waris memilih kembali lagi ke Surabaya karena ingin menunggu anaknya selesai sekolah.
Artikel ini telah tayang di Gridpop.id dengan judul Dulu Pengawal Presiden, Pria Ini Sekarang Jualan Sambil Panas-panasan di Lampu Merah Demi Sesuap Nasi
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR