Beredar Kabar Pemerintah Impor Jamu dari China Untuk Tangani Pasien Covid-19 Tanpa Diketahui BPOM, Anggota DPR RI Beri Pembelaan: 'Ini Aksi Spontan'
SajianSedap.com - Khasiat jamu untuk menangkal virus Corona memang belum teruji secara klinis hingga kini.
Khasiat jamu masih sebatas pengakuan dari para pemakainya, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi bahkan mengaku minum jamu 3 kali sehari demi menjaga tubuh fit di kala pandemi Corona seperti sekarang.
Apalagi Indonesia memiliki bahan-bahan alami yang bisa diramu menjadi jamu, mulai dari jahe, Temulawak, serai, hingga kunyit.
Meski demikian, rupanya masih ada kegiatan impor jamu dari China terkait menangkal virus Corona, mengapa demikian?
Baca Juga: Mercure Hotel Jakarta Kota, Lives Up To Be Stylish In A Modest Yet Luxurious Way
Baca Juga: The Legendary Nasi Campur Warung Wardani is Now Available in Bintaro! Here's What It Looks Like!
Hal ini diketahui dari protes yang disampaikan Gabungan Pengusaha (GP) Jamu.
GP Jamu keberatan dengan kegiatan importasi yang dilakukan Satgas lawan covid DPR-RI.
Pasalnya kegiatan impor ini tidak diketahui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan industri jamu dalam negeri.
Impor Jamu dari China
Ketua Umum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi menjelaskan satgas DPR-RI impor jamu secara besar-besaran untuk dibagikan ke rumah sakit rujukan Corona tanpa koordinasi ke BPOM.
"Saya keberatan dengan hal ini karena Indonesia pun bisa membuat formula yang terkandung di dalam jamu impor tersebut."
"Itu yang membuat saya keberatan," jelasnya dalam RDPU Virtual, Senin (27/4/2020).
Ranny menyatakan ini bukan soal materi, melainkan penghargaan untuk jamu Indonesia.
Ranny mempertanyakan kenapa mengimpor jamu dalam jumlah besar tetapi BPOM tidak diajak bicara soal donasi obat sebanyak itu.
Inggrid Tania, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) buka suara.
Ia menjelaskan sejauh ini produk jamu memang secara klinis belum diuji untuk Corona karena belum ada kesempatan untuk dipakai pasien covid-19 di rumah sakit rujukan.
Artikel Berlanjut Setelah Video Berikut Ini
"Jadi data-data yang dimiliki saat ini hanya testimoni saja."
"Tapi sejauh ini kami bersama LIPI, UGM, dan Kalbe Farma berencana melakukan uji klinis beberapa jamu untuk diuji coba dengan covid-19," kata Inggrid.
Merespon importasi jamu yang dilakukan Satgas DPR-RI ini ada tiga obat yang diimpor.
Salah satu obat yang diberikan ke RS rujukan covid-19 tidak ada komposisinya sehingga dokter kebingungan apa isi dari obat tersebut.
Adapun dari tiga obat tersebut hanya dua yang memiliki izin edar.
Setelah Inggrid mengkaji dari berbagai jurnal dari China, ternyata jamu yang didonasikan ke RS rujukan adalah jamu masuk angin.
Dalam hal ini dapat mengatasi seseorang yang mengalami keluhan meriang, kembung, dan lainnya.
"Kalo saya lihat jamu Indonesia masuk anginnya banyak, kenapa harus pake ini," kata Inggrid.
Tanggapan Anggota DPR RI
Anggota Komisi IV DPR Andre Rosiade angkat bicara jamu yang diimpor memiliki 15 kandungan yang 13 bahan bakunya dari lokal dan 2 harus diimpor dari China.
Adapun jamu tersebut diracik di dalam negeri oleh dokter TCM yang punya izin dari Kementerian Kesehatan.
"Kenapa Satgas lawan covid DPR-RI rekomendasi itu karena herbal Vit teruji bisa menyembuhkan."
"Salah satu pimpinan DPR bersama 6 anggota keluarga terpapar Corona, setelah minum itu herbal Vit-19 sembuh," paparnya.
Andre melanjutkan jamu tersebut bukan untuk dikomersiilkan melainkan untuk membantu masyarakat.
"Ini adalah aksi spontan tanpa menggunakan APBN dan meringankan beban bukan untuk mengganggu industri lokal," kata Andre.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Pengusaha Protes Jamu Masuk Angin dari China Dibagi ke RS Rujukan Corona, Ini Kata Anggota DPR
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Kaltim.tribunnews.com |
Penulis | : | Siti Afifah |
Editor | : | Siti Afifah |
KOMENTAR