Izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Food and Drug Administration (FDA) AS akan memfasilitasi penggunaan remdesivir yang lebih luas untuk mengobati pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit Covid-19 yang parah, memungkinkan akses ke remdesivir di rumah sakit tambahan di seluruh negeri.
Alokasi pasokan remdesivir yang saat ini tersedia terbatas akan dibuat berdasarkan prinsip pedoman yang bertujuan untuk memaksimalkan akses bagi pasien yang tepat yang membutuhkan pengobatan segera, dengan arahan dari dan bekerja sama dengan pemerintah, kata Gilead Sciences dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu.
Remdesivir diizinkan untuk pengobatan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit Covid-19 yang parah.
Durasi pengobatan yang optimal masih dipelajari dalam uji klinis yang sedang berlangsung.
Di bawah EUA, menurut Gilead, durasi pengobatan 5 hari hingga 10 hari disarankan, berdasarkan tingkat keparahan penyakit.
Baca Juga: Warganya Paling Banyak Positif Terinfeksi, Italia Umumkan Vaksin yang Bisa Menetralkan Virus Corona
Otorisasi bersifat sementara dan tidak menggantikan proses pengajuan, peninjauan, dan proses persetujuan obat baru resmi.
Pemerintah AS akan mengoordinasikan donasi dan distribusi remdesivir ke rumah sakit di kota-kota yang paling terkena dampak Covid-19.
Mengingat tingkat keparahan penyakit pasien yang sesuai untuk pengobatan remdesivir dan terbatasnya ketersediaan obat, rumah sakit dengan unit perawatan intensif dan rumah sakit lain yang dianggap paling membutuhkan akan menerima prioritas dalam distribusi remdesivir.
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR