Sebab dalam kehidupannya sekarang yang sederhana sebagai seorang penjual es cincau, ia mengaku lebih merasa tenang.
Pernah suatu ketika, ia dihadapkan pada kesulitan saat hendak membelikan anaknya sepatu dan membayar uang sekolah sebanyak Rp 300 ribu.
Saat itu, dagangannya tak kunjung laris hingga cincaunya mulai rusak, namun Hasanudin tetap berikhtiar.
Rezeki pun tak ke mana, tiba-tiba datang seorang pembeli yang membayarnya Rp 300 ribu untuk dua bungkus es yang dia jual.
Hasanudin pun bersyukur karena meski nilainya kecil namun Allah selalu ada ketika ia membutuhkan pertolongan.
"Saya buka uangnya pas Rp 300 ribu. Ya Allah saya sedih, Allah itu sering tolong saya."
"Allah tolong saya, saya jadi ada uang untuk beli sepatu anak. Dulu saya dapat gaji Rp 100 juta, sekarang nilainya dari itu," ucapnya.
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR