Kabar Baik! China Sebut Siap Pasarkan Vaksin Virus Corona, Sudah Lolos Uji Coba dengan Cara Ini
SajianSedap.com - Virus corona masih menjadi ketakutan bagi beberapa negara.
Di Indonesia sendiri jumlah kasus setiap harinya masih terus bertambah.
Per 30 April 2020, jumlah kasus baru di Tanah Air bertambah 557 kasus menjadi 25,773 orang.
Maka dari itu, vaksin untuk Covid-19 ini sangat dinantikan untuk menyelamatkan nyawa banyak orang.
Apalagi jumlah kasus virus corona di dunia sudah mencapai 6 juta jiwa.
Bak angin segar, Tiongkok menyebut bahwa vaksin virus corona siap dipasarkan akhir tahun ini.
Hal itu disampaikan oleh Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara Dewan Negara China (SASAC).
Sudah Teruji
Vaksin virus corona buatan China ini juga ternyata telah dilakukan uji coba kepada lebih dari 2000 orang.
Dan hasilnya adalah lebih dari 2.000 orang telah menerima vaksin virus corona baru yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Produk Biologi Beijing.
"Vaksin bisa siap untuk dipasarkan pada akhir tahun ini atau awal tahun depan," kata SASAC dalam posting di platform WeChat, Jumat (29/5), seperti dikutip Reuters.
Vaksin dari Institut Produk Biologi Wuhan dan Institut Produk Biologi Beijing telah memasuki uji klinis fase dua.
Baca Juga: Keren Banget! Ada Gerakan Barista Asuh untuk Bangkitkan Semangat Barista Terdampak COVID-19
Baca Juga: Sepi Job Karena Virus Corona, Yuni Shara Rela Banting Setir Demi Dapur Tetap Ngebul! Jadi Apa ya?
Mereka berafiliasi dengan Sinopharm, perusahaan farmasi milik negara yang manajemennya diawasi oleh SASAC.
Fasilitas produksi milik Institut Produk Biologi Beijing akan memiliki kapasitas mencapai 100 juta hingga 120 juta dosis per tahun, menurut unggahan SASAC di WeChat.
China memiliki lima vaksin virus corona yang saat ini dalam uji coba ke manusia, ketika dunia berlomba untuk menemukan formula guna menghentikan pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Zeng Yixin, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan, sejauh ini belum ada "reaksi merugikan utama" yang dilaporkan di antara 2.575 sukarelawan yang berpartisipasi dalam uji coba fase dua itu.
"Menurut rencana, jika semuanya berjalan dengan baik, proyek-proyek tersebut akan menyelesaikan fase kedua uji klinis pada Juli tahun ini," kata Zeng dalam konferensi pers, Jumat (15/5), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Para ilmuwan di seluruh dunia bekerja dengan kecepatan sangat tinggi untuk mengembangkan vaksin virus corona baru yang telah menewaskan lebih dari 365.000 orang dan menginfeksi lebih dari 5,95 juta orang secara global.
Diketahui juga bahwa sebuah laboratorium China dikabarkan tengah mengembangkan obat yang diyakini memiliki kekuatan untuk menghentikan pandemi COVID-19.
Kini, sebuah obat yang diuji di Universitas Peking, dikabarkan tidak hanya dapat mempersingkat waktu pemulihan bagi yang terinfeksi, tetapi juga menawarkan kekebalan jangka pendek.
Diuji Coba Lewat Tikus
Mengutip dari Kompas.com, Sunney Xie, Direktur Advanced Innovation Center for Genomics Beijing, mengatakan kepada Kantor Berita AFP, obat yang dia ceritakan tersebut sudah berhasil dalam tahap pengujian terhadap hewan.
“Ketika kami menyuntikkan antibodi penawar ke tikus yang terinfeksi, setelah lima hari viral load berkurang dengan faktor 2.500,” kata Xie.
"Itu berarti obat ini potensial memiliki efek terapi," kata dia.
Baca Juga: Kabar Baik Datang dari Vaksin Virus Corona, 'Hasil ini Merupakan Tonggak Penting'
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Obat tersebut dibuat dengan menggunakan netralisasi antibodi -- diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah sel-sel terinfeksi virus -- yang diisolasi oleh tim Xie dari darah 60 pasien yang pulih.
Hasil penelitian yang diterbitkan pada hari Minggu di jurnal ilmiah Cell.
Hasil tersebut menunjukkan, penggunaan antibodi itu memberikan potensi "penyembuhan" untuk penyakit, dan mempersingkat waktu pemulihan.
Xie mengatakan, timnya telah bekerja "siang dan malam" mencari antibodi tersebut.
"Keahlian kami adalah genomik sel tunggal daripada imunologi atau virologi."
"Ketika kami menyadari bahwa pendekatan genomik sel tunggal dapat secara efektif menemukan antibodi penawar, kami sangat senang," cetus dia.
Dia berharap obat itu akan siap untuk digunakan akhir tahun ini.
Ia juga mengatakan semoga obat ini dapat dipakai untuk memecahkan masalah pandemi -yang kini telah menginfeksi 4,8 juta orang di seluruh dunia, dan menewaskan lebih dari 315.000 jiwa.
"Perencanaan untuk uji klinis sedang dilakukan," kata Xie.
Dia menambahkan, hal itu akan dilakukan di Australia dan negara-negara lain, bersamaan dengan berkurangnya kasus COVID-19 di China.
Sebab, kian sedikit orang yang dapat berandil dalam pengujian obat ini.
"Harapannya ini dapat menjadi obat khusus yang akan menghentikan pandemi," katanya.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul VAKSIN Covid 19 dari China Siap Dipasarkan, Sudah Dilakukan Uji Coba kepada Lebih dari 2000 Orang dan Kompas.com dengan judul Ilmuwan China Klaim Temukan Obat Covid-19, tanpa Vaksin
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR