Tak Selalu Aman, Orang dengan Kondisi Ini Sebenarnya Dilarang Makan Tempe! Alasannya Dibeberkan Ahli
SajianSedap.com - Masyarakat Indonesia memang tak bisa dipisahkan dari tempe.
Makanya, hampir setiap hari ada saja olahan tempe yang dimasak di rumah.
Sebut saja bacem tempe, kering tempe, tempe goreng, tumis tempe, tempe orek dan masih banyak lagi.
Namun, alih-alih sehat, ternyata mengonsumsi tempe bisa berbahaya untuk orang dengan kondisi ini, lo.
Hal ini lantaran dapat memicu salah penyakit yang sangat menyakitkan.
Apa ya?
Tempe Tak Selamanya Aman
Meski dianggap bergizi, beberapa makanan ternyata tidak boleh dimakan secara berlebihan oleh penderita asam urat.
Melansir Health Line seperti dikutip dari Kompas.com, dalam banyak kasus, penyebab pasti penyakit asam urat atau hiperurisemia tidak diketahui.
Dokter percaya kondisi itu mungkin terjadi karena kombinasi faktor keturunan, hormonal, dan makanan.
Nah, melansir Buku Menu dan Resep untuk Penderita Asam Urat (2008) oleh Rita Ramayulis, DCN, M.Kes dan Ir. Trina Astuti, MPS., makanan sehari-hari lebih kurang mengandung 600-1.000 mg purin setiap harinya.
Pada seseorang yang memiliki faktor risiko penyakit asam urat atau pada kasus penderita asam urat, kandungan purin pada makanan sebaiknya dibatasi kira-kira 100-150 mg.
Berikut ini beberapa makanan yang mengandung purin tinggi (100-1.000 mg purin per 100 gram bahan) yang patut diwaspadai karena bisa menjadi makanan penyebab asam urat: alkohol, bebek, angsa, ikan sarden, makarel, kerang, kepiting, jeroan, dan masih banyak lagi.
Nah, kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe ternyata memiliki kadar purin sedang yang yaitu sekitar 9-100 mg purin per 100 gram bahan.
Namun, kalau diolah dengan cara digoreng atau ditambahkan bahan lain seperti garam, tempe bisa berubah jadi mengandung purin tinggi.
Karena itu, penderita asam urat sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu dan tempe sebagai olahan dari kacang kedelai itu sendiri.
Pemicu Asam Urat
Dilansir Mayo Clinic, ada dua kemungkinan mengapa orang dapat terkena penyakit asam urat.
Pertama, tubuh yang terlalu banyak memproduksi asam urat. Kedua, tubuh terlalu sedikit membuang asam urat melalui urine.
Penyebab kedua inilah yang paling banyak menjadi faktor pemicu seseorang terkena asam urat. Setidaknya hal ini dialami oleh hampir 90 persen penderita asam urat.
Asam urat biasanya menyerang ibu jari kaki, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa asam urat dapat menyerang anggota tubuh lain seperti persendian di pergelangan kaki, lutut, dan siku.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Gejala Asam Urat
Asam urat juga ditandai dengan tanda-tanda berikut:
Nyeri hebat secara tiba-tiba, terutama pada pangkal ibu jari kaki.
Jaringan sekitar sendi membengkak, merah, dan hangat.
Diagnosis yang biasa diberikan oleh dokter biasanya melalui pengambilan cairan dari sendi yang terkena untuk melihat adanya kristal purin dalam sel darah putih.
Selain itu, dokter juga memeriksa kadar asam urat melalui darah.
Pemeriksaan darah juga kadang kurang akurat dikarenakan pada serangan akut, kadar asam seseorang terlihat mendekati kadar normal.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR