Didik Anak Seorang Diri Tanpa Suami, Ayu Ting Ting Marahi Bilqis Sampai Menangis Histeris di Restoran Hanya Karena Hal Sepele! Ada Apa?
Sajiansedap.com - Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan Ayu Ting-Ting.
Miliki karir yang sukses, ternyata berbanding terbalik dengan kisah asmaranya yang berakhir perceraian bersama Enji.
Penyanyi dangdut satu ini memang diketahui menjadi orang tua tunggal untuk anak semata wayangnya, Bilqis.
Bahkan, sejak hari pertama menjadi seorang Ibu, Ayu sudah menjalani peran mulia tersebut.
Enji bahkan mengaku tak yakin kalau Bilqis betul adalah putri kandungnya.
Ayu pun membesarkan Bilqis dengan sepenuh hati.
Namun ada satu momen ketika Ayu Ting Ting kepergok memarahi Bilqis hingga menangis.
Ayu Ting Ting Marahi Bilqis
Belum lama ini Ayu Ting Ting memang kedapatan memarahi putri semata wayangnya, Bilqis Khumairah hingga menangis.
Terlihat, Ayu Ting Ting sedang berada di area makan sebuah pusat perbelanjaan. Momen Ayu Ting Ting memarahi anak semata wayangnya ini terlihat pada tayangan vlog terbaru kanal Qiss You TV.
Melansir channel Qiss You TV edisi 6 Februari 2019, kejadian ini bermula saat Ayu membawa Bilqis bersama temannya bermain di sebuah pusat perbelanjaan.
"Bilqis mau kemana hari ini?" tanya Ayu dari balik kamera.
"Mau ke kidzania!" seru Bilqis dengan raut wajah gembira.
Awalnya, rencana Ayu mengajak putrinya tersebut bermain tidak lain karena ingin mengabulkan keinginan Bilqis semata.
Acara bermain Bilqis dengan temannya pun berjalan lancar, tidak ada pertengkaran atau rengekan khas anak-anak.
Ayu pun dengan senang menggiring putrinya itu berkeliling pusat perbelanjaan.
Mulai dari toko mainan sampai arena bermain anak-anak.
Masalah mulai timbul saat Ayu melepas Bilqis bermain lepas dengan temannya dalam arena permainan.
Namanya anak-anak, dunianya pasti hanya berpusat pada bermain dan bersenang-senang.
Saking senangnya menghabiskan waktu bersama dengan teman dalam arena tersebut, Bilqis tidak mempedulikan keberadaan orang tuanya.
Semua peringatan Ayu agar berhati-hati selama bermain pun hanya lewat begitu saja di telinga Bilqis. Tidak hanya peringatan sang bunda, melainkan peringatan kakek-neneknya pun tidak ia pedulikan.
Hingga akhirnya, aksi cuek Bilqis ini memicu emosi Ayu Ting Ting.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Dalam tayangan tersebut terlihat perbedaan signifikan emosi Bilqis yang semula ceria lalu jadi menangis histeris di tengah-tenagh restoran ramai pengunjung.
Rupanya, aksi cuek Bilqis ini membuatnya kena marah dari sang bunda. Sedih lantaran dimarahi, Bilqis pun menangis sejadi-jadinya di tengah-tengah restoran yang ramai pengunjung.
Ayu Ting Ting marahi Bilqis sampai nangis histeris di tempat umum. Ayu Ting Ting yang tak tega melihat anaknya menangis histeris seperti itu pun berusaha menenangkannya.
"Udah cup, cup jangan nangis. Itu ada omanya keganggu," bisik Ayu berusaha menenangkan tangis anaknya yang mengundang perhatian.
Sesekali Ayu yang awalnya marah pun tertawa melihat ekspresi Bilqis yang menangis karena dimarahi. Ayu bahkan menggoda Bilqis yang merasa malu wajah menangisnya terekam kamera.
"Engga mau? Malu kerekam? Malu?" tanya Ayu.
Ketika Bilqis sudah tenang dan berhenti menangis, barulah Ayu menjelaskan permasalahannya. Rupanya, kemarahan Ayu kepada anaknya bukan tanpa sebab.
Lantaran mengabaikan peringatannya, Ayu Ting Ting marahi Bilqis. Aksi cuek Bilqis terhadap peringatan membuat Ayu khawatir dan jadi emosi.
Ketika Ayu marah, Bilqis justru malah menangis karena sedih dimarahi seperti itu oleh bundanya.
"Ini, bikin bundanya marah-marah melulu, kalau udah ada temen, udah lupa dia ama bundanya. Terus bundanya marah, marah dan marah. Akhirnya dia nangis-nangis," pungkas Ayu.
Meski demikian, Ayu tidak benar-benar marah kepada anaknya. Ayu bahkan tampak kerap mencium wajah putrinya yang menangis sedih demi menenangkannya.
Wah, jangan menangis lagi ya Bilqis.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Ayu Ting Ting Buat Bilqis Menangis Histeris di Restoran, Alasan Sepele Diungkap Teman Ivan Gunawan
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR