Wanita Wajib Tahu, Beginilah Cara Benar Mencuci Celana Dalam Agar Terhindar Dari Bahaya, Air Biasa Tidak Cukup
Sajiansedap.com - Bagi kaum wanita sangat penting untuk bijak dalam memilih pakaian dalam, terutama celana dalam.
Jangan sembarangan dalam memilih pakaian dalam yang akan dikenakan.
Sumber penyakit bisa mengintai anda jika tetap nekat melakukannya.
Pemilihan pakaian dalam merupakan hal yang harus mendetail.
Mulai dari bahan, tingkat ke ketatan dan lainnya.
Pasalnya jika salah memilih pakaian dalam, keringat di sekitar kelamin tidak terserap dengan baik.
Hal tersebut menjadikan kelamin lembab dan menyebabkan gatal.
Bagaimana cara benar membersihkan pakaian dalam kita?
Cara Benar Membersihkan Pakaian Dalam
Salah satu faktor penyebab gatal juga karena pakaian dalam yang tidak bersih atau terlalu ketat.
Penggunaan air keran biasa untuk mencuci celana dalam justru berbahaya.
Sehingga bisa menyebabkan kulit di sekitar kelamin terinfeksi jamur.
Baca Juga: 6 Artis Ini Punya Pengalaman Aneh Dengan ART, Ada yang Terciduk Sering Pakai Celana Dalam Majikan
Apalagi jika celana dalam tersebut dipakai secara bergantian dengan orang lain.
Jika hal tersebut sampai terjadi maka bukan hanya jamur.
Bisa juga timbulnya penyakit kulit menular di sekitar kelamin seperti cacar air.
Penyakit-penyakit ini biasanya tidak dianggap mengancam jiwa.
Namun jika didiamkan begitu saja dikhawatirkan akan memperburuk kesehatan tubuh.
Charles Gerba, pemimpin riset Journal of Infection via Sajiansedap.com, menyarankan mencuci celana dalam dengan metode ini agar benar-benar bersih.
Begini caranya:
1. Pisahkan pakaian dalam dengan cucian kotor lain
2. Jika pakaian dalam berwarna putih, rendam dengan air panas dan pemutih pakaian.
3. Jika pakaian dalan berwarna, rendam dengan air panas dan deterjen.
4. Tunggu sampai sekitar 30 menit, lalu sikat dan cuci dengan sabun seperti biasa.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Fungsi Rambut Kemaluan
Menurut Dr Vanessa Mackar, Konsultan Obstetrician dan Ginekolog dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists, Inggris, melansir dari Kompas.com, rambut kemaluan perempuan yang berada di sekitar vagina mempunyai tugas penting bagi kesehatan vagina.
Menurutnya, "Rambut kemaluan menjadi penghalang alami untuk menjaga kebersihan, untuk mengurangi kontak dengan virus dan bakteri, dan untuk melindungi kulit halus vulva."
Masih menurut Mackar, rambut kemaluan juga berfungsi untuk mencegah partikel asing seperti; debu dan bakteri patogen bisa masuk ke tubuh melalui daerah kemaluan.
Baca Juga: Sang Anak Cuek Minum Sampai Pipis di Celana Saat Dimarahi, Nia Ramadhani Sampai Jambak Rambut!
Selain itu, rambut di area vagina juga membantu mengontrol kelembapan area yang menurunkan risiko infeksi jamur.
Hal senada diinformasikan dengan lengkap oleh MayoClinic.org.
Menurut Mary Marnach, M.D, yang menjawab pertanyaan masyarakat mengenai mencukur rambut kemaluan, tidak ada alasan medis atau higienis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan seorang perempuan.
Bahaya Cukur Rambut Kemaluan
Jika rambut kemaluan atau bulu kemaluan perempuan dicukur atau di waxing, selain prosesnya menyakitkan, juga bisa menyebabkan banyak efek samping yang tidak banyak diketahui perempuan, yaitu:
* Vagina atau area vagina menjadi gatal. Malah bisa menyebabkan gatal yang parah.
* Saat kita mencukur vagina dengan waxing itu bisa saja menimbulkan luka bakar, akibat waxing itu sendiri.
* Sangat bisa mengalami abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing
* Bisa muncul tunggul, ruam, benjolan dan rambut tumbuh ke dalam.
* Sangat mungkin akan terjadi Infeksi bakteri
* Berpeluang besar risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, karena luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel Telah Ditayangkan di nakita.grid.id dengan Judul, Selama Ini Salah, Stop Cuci Celana Dalam dengan Air Biasa! Karena Bisa Datangkan Bahaya Ini
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR