Dalam kasus kanker payudara, White menyebut, bahan kimia tidak berwarna pada pewarna rambut bernama amina aromatik telah terbukti berkaitan dan berpotensi menyebabkan DNA pada jaringan payudara yang menyebabkan kanker.
Temuan ini ditanggapi oleh beberapa ahli bedah kanker payudara di AS. Salah satunya Alice Police dari Northwell Health Cancer Institute.
"Sebagai ahli bedah kanker payudara selama lebih 25 tahun, saya menghabiskan waktu untuk menyanggah mitos tentang penyebab kanker payudara," ujar Police.
"(Namun, studi baru ini) benar-benar menunjukkan hubungan yang masuk akal antara produk perawatan rambut tertentu dan kanker," sambungnya.
Sebaliknya, beberapa ahli kanker payudara meragukan hasil penelitian tersebut.
"Ada beberapa poin yang saya anggap sebagai masalah dalam penelitian ini," ujar Dr Lauren Cassell, kepala operasi payudara di Lenox Hill Hospital New York City. Menurut Cassell, responden penelitian ini tidak dapat mewakili perempuan secara keseluruhan.
"Para perempuan ini memiliki risiko yang berbeda berdasarkan fakta bahwa memiliki setidaknya satu saudara perempuan dengan riwayat kanker payudara," kata Cassell.
"Semua bahan kimia ini mungkin tidak baik untuk Anda, tetapi jika ada hubungan langsung orang akan berpikir lebih banyak perempuan akan mengembangkan kanker payudara karena begitu banyak yang menggunakan produk ini pada rambut mereka," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada Wanita, Risiko Kanker Payudara Meningkat Akibat Pewarna Rambut"
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR