Wanita yang sedang hamil, misalnya, wajib membatasi asupan kopi berkafein.
"Bukti saat ini menunjukkan, mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang hingga 200 mg per hari, tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko keguguran atau kelahiran prematur," kata Dr. Joseph Wax, ketua American College of Obstetricians and Gynecologists' Committee pada Praktik Kebidanan.
"Namun, ada data yang bertentangan mengenai hasil kehamilan ini ketika wanita mengkonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari.
Selain itu, tidak ada bukti yang cukup untuk menarik kesimpulan tentang efek kafein pada pertumbuhan janin."
2. Yang Miliki Masalah Jantung
Bila kamu memiliki masalah jantung, maka kamu harus membatasi konsumsi kopi dan kafein.
"Kafein adalah penghambat dan akselerator detak jantung seseorang," ujar Dr. Vince Bufalino, juru bicara American Heart Association, senior vice president dan senior medical director Cardiology-AMG, Advocate Health Care, di Naperville, Illinois.
"Mereka yang mengalami atrial fibrillation (umumnya dikenal sebagai detak jantung tidak teratur) atau hipertensi harus membatasi asupan kafein mereka.
Satu hingga dua cangkir sehari mungkin baik-baik saja, tetapi jika seseorang sensitif, ia harus membatasi semua kafein."
Penulis | : | Rafida Ulfa |
Editor | : | Rafida Ulfa |
KOMENTAR