Cuma 20 Menit! Oleskan Campuran Bubuk Cabai Rawit dan Jahe ke Lutut dan Manfaat Luar Biasa Akan Dirasakan Tubuh, Cobain Yuk!
Sajiansedap.com - Kebanyakan orang sekarang pasti akan menggunakan bahan alami untuk mengobati berbagai penyakit.
Mulai dari sayur,buah dan bahan dapur sering digunakan.
Hal ini karena selain murah, meramu bahan alami tersebut pun mudah.
Seperti campuran cabai rawit dan jahe yang bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri di lutut.
Diketahui juga bahwa semakin bertambah usia, tubuh pun mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan.
Salah satu gejalanya adalah nyeri tulang dan sendi.
Rasa sakit biasanya memengaruhi lutut yang menanggung berat dari badan selama berdiri dan menanggung berbagai gerakan tubuh.
Ternyata, hanya dengan campurkan cabe rawit dengan jahe kita dapat menemukan solusinya! Yuk kita simak cara buatnya berikut ini!
Manfaat Cabai Rawit dengan Jahe
Dikutip dari Intisari.Id, lutut merupakan bagian yang paling rentan mengalami kerusakan.
Lutut bisa kehilangan fleksibilitas yang secara signifikan dapat mengurangi kemampuan kita untuk menyelesaikan tugas-tugas yang paling sederhana.
Jika hal ini tidak segera diobati, kondisi lutut akan menjadi semakin buruk.
Baca Juga: Resep Tahu Telur Klasik Enak, Semua Pasti Langsung Jatuh Cinta Dengan Sajian Sederhana Ini
Baca Juga: Coba Gunakan Baking Soda dan Sari Kentang Lalu Oles ke Lutut dan Siku, Efeknya Bikin Takjub Banget!
Ada obat alami untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan vitalitas tulang dan sendi.
Bahan dan cara membuatnya pun mudah, seperti berikut ini:
Bahan-bahan:
2 sendok makan bubuk cabai rawit
1 cangkir cuka sari apel
setengah cangkir minyak zaitun hangat
13 m paturan jahe.
Cara membuatnya hanya dengan campurkan semua bahan hingga tercampur rata.
Cara pemakaian:
Oleskan pasta pada daerah yang terkena dua kali sehari dan biarkan selama 20 menit.
Cabai rawit mengandung kalori, karbohidrat, serat makanan, gula, protein, vitamin A, E, C, B6, K, mangan, potasium.
Cabai rawit kaya capsaicin, senyawa yang dapat mengurangi rasa sakit.
Cabai rawit juga dikemas dengan sifat analgesik alami yang mampu menghangatkan area yang sakit untuk mengurangi ketidaknyamanan dan rasa sakit.
Cabai Memperpanjang Umur
Ya, terdapat penelitian yang menunjukkan jika mengonsumsi cabai dapat memperpanjang umur seseorang.
Dikutip dari New York Post, 10 November 2020, American Heart Association (AHA) merilis hasil temuannya itu pada awal pekan ini dan akan mempresentasikannya di akhir pekan lewat konferensi virtual Scientific Sessions 2020.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa orang yang suka makan cabai bisa panjang umur karena cabai mengandung sifat anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan pengatur glukosa darah buah.
Menurut AHA, faktor-faktor tersebut berperan dalam mengurangi risiko seseorang meninggal akibat penyakit kardiovaskular atau kanker.
Dalam riset tersebut, peneliti menganalisis 4.728 studi yang berkaitan dengan cabai dan penyakit yang disebutkan di atas.
Lebih dari 570.000 catatan kesehatan dimasukkan dalam penelitian ini, termasuk orang-orang dari AS, Italia, Cina, dan Iran.
Kandidat yang makan cabai secara teratur mengalami penurunan risiko 26 persen dari kematian kardiovaskular, 23 persen dari kematian akibat kanker, dan penurunan risiko 25 persen dalam semua penyebab kematian.
"Kami terkejut menemukan bahwa dalam studi yang diterbitkan sebelumnya ini, makan cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko secara keseluruhan dari semua penyebab, CVD dan kematian akibat kanker," kata penulis senior laporan itu, Bo Xu.
"Ini menyoroti bahwa faktor makanan mungkin memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan," imbuhnya.
Walau demikian, Bo Xu mengatakan masih butuh banyak penelitian bahwa tanaman pedas seperti cabai berkontribusi pada umur panjang.
"Butuh lebih banyak penelitian, terutama bukti dari studi terkontrol secara acak, untuk mengonfirmasi temuan awal ini," ujarnya seperti dikutip Independent, 9 November 2020.
Di antara mereka yang makan cabai, tingkat konsumsinya bervariasi, sehingga belum jelas berapa banyak yang perlu dikonsumsi untuk menawarkan manfaat kesehatan.
Bo Xu juga mengingatkan bahwa ada beberapa batasan untuk jenis penelitian ini.
Studi-studi yang ditinjau termasuk data kesehatan spesifik terbatas pada individu atau faktor lain yang mungkin mempengaruhi temuan.
Para peneliti juga mencatat bahwa jumlah dan jenis cabai yang dikonsumsi bervariasi di antara penelitian, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan tentang seberapa banyak, seberapa sering dan jenis cabai yang dikonsumsi dapat dikaitkan dengan manfaat kesehatan.
Tim peneliti mengatakan mereka terus menganalisis data mereka dan bertujuan untuk menerbitkan makalah dengan lengkap pada waktunya.
Jadi, tak ada salahnya untuk mengonsumsi cabai atau sambal, asal sesuai takarannya.
Selain itu, orang dengan kondisi tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih darhulu kepada dokter atau spesialis sebelum mengonsumsi cabai atau sambal.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR