Menurut sebuah penelitian dari University of Southampton , pewarna makanan buatan seperti merah allura, biru berlian FCF, tartrazine, kuning kuinolin, sunset yellow dan ponceau 4R dapat menyebabkan peningkatan hiperaktif pada anak – anak.
Beranjak dari hal tersebut, untuk mengantisipasi pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan, maka Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) membatasi penggunaan pewarna makanan sintetis termasuk kuning kuinolin untuk setiap kategori makanan seperti produk susu, permen, kue, jajanan, dan lain - lain.
Adapun menurut hasil riset dari Data Bridge Market Rresearch mengungkapkan bahwa meski tingkat konsumsi untuk pewarna makanan sintesis dan permintaan akan produk makanan kemasan meningkat.
Namun kekhawatiran tentang bahaya yang ditimbulkan terhadap kesehatan, penerapan peraturan yang ketat dan perubahan preferensi konsumen terhadap bahan-bahan alami diproyeksikan akan menjadi tantangan tersendiri bagi pangsa pasar pewarna makanan sintetis.
Penggunaan pewarna makanan adakalanya ditujukan untuk mensimulasikan bahan alami seperti buah dan sayuran yang tidak ditemukan dalam makanan tersebut.
Namun, seiring waktu berjalan pewarna makanan seringkali ditambahkan pada makanan dan camilan yang diperuntukkan bagi anak-anak seperti cereal, permen, frosting, biskuit, dan minuman manis m mereka mudah tertarik pada warna-warna cerah.
Di samping itu, penggunaan pewarna makanan juga dapat meningkatkan daya tarik visual bagi konsumen, karena apa yang kita rasakan sangat dipengaruhi oleh apa yang kita lihat.
Demikian pula, persepsi kita tentang aroma dan rasa juga dipengaruhi oleh rona (yaitu Merah, kuning, hijau, dll.) Dan intensitas warna makanan dan minuman yang kita konsumsi.
Sebuah studi oleh Emerald Insight menunjukkan 90% pembeli memutuskan apakah akan membeli produk hanya berdasarkan warna dan rasa yang dirasakan.
Para ibu yang ingin memberikan camilan sehat bagi buah hati, dapat beralih pada produk yang mengandung pewarna alami seperti buah dan sayur.
Adapun untuk membuat pilihan yang tepat, para ibu dianjurkan untuk lebih memperhatikan label kemasan pada saat membeli produk makanan kemasan guna mengetahui dan memastikan bahwa bahan – bahan atau kandungan yang digunakan dalam produk tersebut alami dan aman utuk dikonsumsi.
KOMENTAR