Namun entah bagaimana, dua hari setelah pulang dari RS, kondisi Ashanty sangat menurun.
"Selang dua hari itu Bunda drop. Sampai dia bilang, 'Aku gak kuat nih, aku gak kuat, aku gak kuat, ini gimana aku gak kuat, aku sesek banget, trus aku gak bisa tidur'", cerita Anang mengulang kembali semua ucapan Ashanty.
Diakui Anang, kondisi Ashanty itu membuat seisi rumah panik.
Ashanty pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Wah, itu satu rumah panik semua. Aku juga panik banget dengar Bunda ngomong 'aku gak kuat, aku gak kuat'. Hari itu juga langsung dilarikan ke rumah sakit.", ceritanya.
"Jadi di RS yang kedua itu, kita sepakat biarkan Bunda istirahat supaya lebih membaik.", katanya.
Selama perawatan pun, diakui Anang kalau kondisi kesehatan Ashanty naik turun.
"Memang Bunda naik turun lah imunnya. Karena masih hari pertama pun, kita masih chatting sampe jam 2 malem karena Bunda gak bisa tidur. Trus dia ngeluh, 'Duh kenapa gini, kenapa gitu'. Nah pikiran-pikiran kaya gitu yang bikin kita juga worry kemaren", tutur Anang.
Anang pun menceritakan kalau kondisi Ashanty bahkan sempat kritis.
"Trigger dari dipaksa ke rumah sakit itupun gara-gara dicek darah, dikasih tahu kalau D-dimer Bunda itu tinggi. Jadi D-dimer itu tinggi, kekentalan darahnya menjadi sangat kental. Nah kalau ini menutupi saluran di pernapasan, ini yak tidak bisa dikendalikan. Jadi kemaren itu memang ada masa kritisnya, memang sempet masa kritis Bunda.", cerita Anang lagi.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR