Jadi Kebiasaan Emak-emak, Ternyata Tepung Beras Tidak Boleh Disimpan Terlalu Banyak di Dapur, ini yang Jadi Alasannya
Sajiansedap.com - Setiap orang pasti memiliki kebiasaan menstok bahan makanan.
Apakah anda salah satu yang gemar menstok bahan makanan?
Salah satu yang sering kali yang di stok di dapur adalah tepung beras.
Pernahkah Anda mendengar fakta itu sebelumnya?
Baca Juga: Resep Kulit Ayam Goreng Tepung Enak, Menu Pelengkap Idaman Keluarga Tercinta
Memang ada tepung yang sangat serbaguna seperti tepung terigu protein sedang yang bisa disetok dalam jumlah tinggi.
Namun, tepung beras tidak termasuk ke dalam kategori ini.
Alasannya, tepung beras sangat mudah apak.
Baunya akan mempengaruhi hasil kue atau masakan sehingga sangat tidak enak disantap.
Kira-kira apakah alasan utama dilarang menstok tepung beras?
Alasan Tepung Beras Tidak Boleh Stok Banyak
Memang, ada cara untuk mencegah tepung beras tidak mudah apak.
Jalan yang paling tepat adalah menyimpannya langsung di stoples kedap udara selepas dibuka dari kemasan.
Namun, pada akhirnya, tepung ini merupakan tepung yang paling mudah kedaluwarsa dibandingkan dengan tepung-tepung lainnya.
Baca Juga: Resep Teri Goreng Tepung Enak, Menu Makan Malam Renyah yang Bikin Betah Ngunyah
Jika sudah membelinya dalam jumlah banyak, habiskanlah cepat-cepat.
Banyak resep kue tradisional yang menggunakan tepung beras.
Anda tentu bisa mengeceknya di website kesayangan Anda ini.
Jika belum habis juga, manfaatkanlah untuk membuat sajian lain.
Salah satu cara memanfaatkan tepung beras adalah dengan mencampurkannya ke dalam adonan pelapis gorengan.
Hasilnya akan jauh lebih renyah daripada jika Anda menggunakan tepung terigu saja.
Cara lainnya adalah mencampurkan sedikt tepung beras ke dalam adonan bakwan atau bala-bala.
Hasilnya akan sedikit lebih lebar.
Bagian dalamnya lebih kenyal namun bagian luarnya sangat renyah.
Memang, dengan keadaan tepung beras yang mudah kedaluwarsa seperti ini, rasanya kita ingin segera menggunakannya banyak-banyak dalam kue tradisional.
Namun, jangan lupa untuk mengombinasikannya dengan sedikit tepung sagu.
Tujuannya adalah mencegah kue jadi terlalu keras dan kenyal teksturnya.
Nah, itulah alasannya mengapa kita tidak boleh menyetok banyak-banyak tepung beras di dapur sendiri.
Belilah dalam jumlah secukupnya saja. Jangan lupa untuk menyimpannya dengan benar agak tidak langsung apak dalam waktu singkat.
Selamat berkreasi di dapur Anda.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Cara Membuat Rambut Lurus
Memiliki rambut lurus bak iklan shampoo memang jadi banyak impian wanita.
Beberapa wanita lebih percaya diri ketika Ia memiliki rambut yang lurus.
Kini jika Anda memang ingin memiliki rambut lurus ada baiknnya mengetahui cara membuat rambut lurus hanya dengan tepung beras.
Dilansir dari Nakita.id, meluruskan rambut di salon memang hanya memakan waktu singkat dan permanen.
Akan tetapi, metode tersebut sering kali membuat rambut menjadi rusak.
Seperti kering, pecah-pecah, dan mudah rontok.
Maka dari itu, sebaiknya jika ingin meluruskan rambut bisa dengan bahan alami.
Salah satunya adalah tepung beras dan telur.
Dengan menggunakan tepung beras dan telur, seluruh kotoran yang menumpuk di kulit kepala akan rontok.
Sehingga menjadikan rambut lebih bersih, lurus, dan berkilau sehat!.
Nah berikut cara mudah membuat rambut lurus dengan tepung beras melansir dari Tribunnews.com:
1. Gabungkan 5 sdm tepung beras, 1 butir putih telur, dan setengah gelas susu untuk melarutkan kedua bahan.
2. Setelah itu, aplikasikan campuran tersebut ke seluruh rambut secara merata.
3. Biarkan masker rambut ini menyerap hingga kurang lebih satu jam dan bilas dengan air dingin!
Cara ini lebih pas ketika kita melakukannya seminggu sekali, ya!
Baca Juga: Resep Tahu Mini Goreng Tepung Enak, Camilan Super Sederhana Untuk Ngobrol Saat Malam Hari
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR