SajianSedap.com - Membahas soal kuliner nusantara memang tidak ada habisnya.
Dari Sabang sampai Merauke, tersebar aneka ragam kuliner istimewa yang menggoda lidah.
Tangerang salah satu kota yang memiliki warisan kuliner.
Tidak hanya dari segi makanan tapi juga dari bumbu dan bahan baku memasak sudah tersedia sejak zaman dulu.
Baca Juga: Bisa Buka Puasa dan Makan Enak Sepuasnya Cuma Di Novotel Tangerang
Kecap SH (Siong Hin) adalah salah satu warisan yang selalu dijaga keasliannya hingga saat ini.
Sebagai salah satu destinasi bisnis dan wisata, Novotel Tangerang turut melestarikan warisan khas Kota yang berjuluk Kota Seribu Industri tersebut.
Kecap yang hanya diproduksi di Tangerang itu, akan diperkenalkan kepada tamu yang menginap.
“Kota Tangerang ini memiliki beberapa warisan budaya dan sejarah. Sebagai daerah yang memiliki akulturasi dari Betawi, Sunda, dan Tionghoa, kota ini memiliki cita rasa kuliner yang tidak kalah dari kota lainnya di Indonesia,” ucap General Manager Novotel Tangerang, Windiarto.
“Kecap SH merupakan salah satu warisan asli dari Kota Tangerang, diproduksi secara turun temurun sejak 1920 silam. Sekarang kecap ini banyak digunakan berbagai usaha kuliner rumahan hingga restaurant berbintang,” jelas Windiarto.
Sebenarnya, ada berbagai merk kecap lainnya yang ada di Kota Tangerang, namun Kecap SH tetap menjadi primadona bagi siapapun yang ingin berwisata kuliner.
Keunikan dari kecap ini adalah kecap manisnya yang tetap memiliki sedikit rasa asin sehingga menjadikannya sangat gurih di lidah.
Baca Juga: Rasakan Sensasi Menu Take Away Istimewa dari Sixth Sense di Novotel Tangerang
Novotel Tangerang melalui program Rediscover Indonesia yang digagas oleh Accor Hotels, turut memberikan dukungan kepada pelaku usaha UMKM dan melestarikan warisan dari Kota Seribu Industri ini.
“Tamu yang datang, dapat menginap dengan campaign program Rediscover Indonesia, otomatis mereka akan dapat mencicipi kenikmatan dari Kecap SH ini.
Harapan kami adalah masyarakat semakin mengenal warisan-warisan di masing-masing daerah. Karena bagaimanapun juga, buah karya yang melegenda ini tetap dapat bersaing dengan produk lainnya hingga produk impor sekalipun,” tutup Windiarto.
KOMENTAR