Lebih Penting Urusan Pribadidari Urus Anak, Seorang Bayi Meregang Nyawa Di Atas Ayunan Setelah Ditinggal Sang Ibu
Sajiansedap.com - Bagi para orang tua ada baiknya lebih memperhatikan buah hati yang masih bayi.
Jangan dibiarkan ditinggal sendiri di rumah kalau tidak ingin bernasib sama dengan wanita ini.
Akibat keteledoran orang tua yang meninggalkan anaknya sendirian, bayi ini tewas terbakar.
Bayi yang masih sangat kecil memang perlu pengawasan yang intens.
Apabila ditinggalkan barang sedetik saja akibatnya bisa fatal, apalagi jika ditinggalkan sendirian.
Baca Juga: Resep Daging Goreng Sambal Kemiri Enak Ini Pasti Laris Manis Saat Disajikan
Hal tersebut karena bayi masih memiliki gerak yang aktif dan ingin mengenali lingkungan sekitar.
Kejadian naas pun dialami oleh bayi yang baru berusia 10 bulan ini.
Bagaimanakah kisah lengkapnya?
Kisah Tragis Bayi Terbakar di Rumah Sendiri
Dikutip dari World of Buzz, seorang bayi perempuan yang baru berusia 10 bulan meninggal di rumahnya.
Bayi mungil tersebut ternyata ditinggalkan sendirian di atas ayunan listrik sementara ibunya pergi untuk melakukan beberapa urusan.
Namun, hal tak diinginkan ini malah terjadi kepada bayi malang tersebut.
Dikutip dari World of Buzz, kejadian ini terjadi di Kampung Bangkahulu, Gemas, Malaysia, Rabu (19/2/2020) kemarin.
Baca Juga: Resep Waffle Cokelat Pisang Enak, Menu Sarapan Spesial Kesukaan Si Kecil
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 11.35 pagi.
Kronologi kejadiaannya yaitu bayi 10 bulan ditinggal sendirian di rumah dengan ayunan listrik, sementara ibunya pergi ke kantor pos di Gemas untuk menjalankan beberapa urusan.
Dikutip dari World of Buzz dari Sinar Harian, ibu berusia 31 tahun itu telah memberi tahu tetangga bahwa dia akan pergi dan meminta tetangga untuk mengawasi putrinya sementara dia pergi.
Wakil kepala polisi Tampin, Wakil Kepala Polisi Ahmad Pilus Zainal mengatakan, ibu itu telah meminta tetangga untuk berjaga-jaga jika bayinya menangis.
Sayangnya, dia menerima telepon dari tetangganya tidak lama setelah itu.
Tetangganya mengatakan bahwa rumahnya terbakar.
Sang ibu bergegas kembali ke rumah sewaan mereka tetapi sudah terlambat.
Bayinya meninggal dalam api.
Saat itu, sang ayah sedang bertugas di Kamp Tentara Syed Sirajuddin.
Polisi mengatakan bahwa mereka menerima telepon sekitar pukul 11.50 pagi.
Malangnya, tubuh bayi itu terbakar 30% dan telah dikirim ke Rumah Sakit Tampin untuk pemeriksaan mayat.
Sementara itu, rumah mereka terbakar 60% namun penyebab kebakaran masih tidak jelas.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan mengatakan mereka sedang menyelidikinya.
Sementara itu, polisi mengatakan bahwa mereka telah mengklasifikasikan kematian bayi tersebut sebagai kematian mendadak.
Selain itu, polisi juga tetap menyelidiki apakah kebakaran itu merupakan aksi pembakaran atau faktor lainnya.
Diketahui juga bahwa bayi malang harus kehilangan nyawanya karena menganggap deterjen sebagai susu.
Dilansir dari Grid.Id dari The Sun, balita tiga tahun di Kirov, Rusia, ini mulanya kelaparan karena sudah seminggu penuh ditinggal ibunya berpesta.
Karena ketidaktahuannya sebagai anak kecil, balita ini pun akhirnya mengambil detergen yang mungkin dipikirnya sebagai susu bubuk itu dan memakannya.
Namun karena tidak ada satu orang pun yang ada di apartemen tempat tinggalnya itu, maka tidak ada yang memperingatkan dan mencegah sang balita memasukkan serbuk detergen ke mulutnya.
Setelah menyangka bahwa detergen yang dimakan adalah susu, nasib bayi malang ini harus berakhir mengenaskan.
Diketahui bahwa balita ini tewas keracunan.
Bahkan saat ditemukan pertama kali oleh neneknya, Irina Plenkina (47), yang datang berkunjung, balita ini nampak sudah tewas tergeletak selama beberapa waktu.
Saat itu, Irina menemukan cucunya dalam keadaan tanpa busana di sebuah ruangan yang penuh dengan sampah makanan siap saji, seperti yogurt, sosis, dan lainnya.
Diduga makanan-makanan itu diambil dari persedian-persedian terakhir yang tersisa di kulkas.
Ucie Sucita Buka Usaha Katering
Dikutip Gridhot dari Warta Kota, Ucie Sucita khawatir terpapar Covid-19 sehingga memilih tetap di rumah.
"Buat ke supermarket aja aku suruh mbak (asisten rumah tangga). Aku nggak berani keluar rumah sampai gendut," kata Ucie Sucita berbincang bersama Wartakotalive.com.
Berat badan Ucie Sucita terus naik hingga 51 kilogram karena hanya di rumah saja.
"Di rumah aja kan nggak ada kerjaan," ucap Ucie Sucita yang sekarang berusia 30 tahun itu.
Meski hanya di rumah saja, Ucie Sucita berusaha kreatif dengan membuat konten YouTube dan mengelola akun Instagram supaya bisa menghasilkan uang.
Sekarang ini Ucie Sucita mulai berani mengambil tawaran pekerjaan di televisi.
Ucie Sucita sampai banting stir menjadi penjual makanan karena tawaran manggungnya tidak ada sama sekali.
"Bisnis kosmetikku juga drop. Aku sempat jualan online makanan cepat saji. Tadinya kalau tidak ada Covid-19, mau buka restoran," ucap Ucie Sucita.
Pelantun Dibuang Sayang itu tidak malu berjualan makanan.
Ucie Sucita justru bersyukur dagangannya laris. "Katering juga ada yang pesan meski hanya sedikit," ujar Ucie Sucita.
Saat ini Ucie Sucita mendapatkan tawaran membintangi serial kejar tayang yang diputar di salah satu televisi.
"Awalnya takut kerja di lokasi syuting. Yang penting tetap jaga kesehatan," kata Ucie Sucita.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR