SajianSedap.com - Memiliki keturunan setelah menikah merupakan impain setiap wanita.
Ada wanita yang langsung mndapatkan keturunan setelah menikah, namun ada juga yang harus bersabar.
Namun kehamilan yang cepat setelah menikah terkadang justru mengundang cibiran.
Baca Juga: Tips Menjaga Nutrisi yang Ideal Selama Masa Kehamilan di Era New Normal, Para Calon Ibu Wajib Tahu
Tudingan hamil sebelum nikah, kerap diberikan kepada pasnagan yang langsung hamil setelah menikah.
Hal ini semakin menjadi saat melahirkan.
Lama kehamilan sebelum melahirkan hingga perhitungan kehamilan juga kerap jadi tudingan pada ibu hamil.
Meski baru menikah 4 minggu,namun dokter menyatakan telah hamil 6 minggu, hal ini tentu perlu diluruskan menegnai perhitungan kehamilan.
Cara Menghitung Lama Kehamilan
Berita kehamilan sejatinya harus menjadi bahad=gia bagi pasangan yang menikah.
Namun, kehamilan yang terlalu cepat atau baru menikah 1 bulan tapi sudah hamil 6 minggu menurut dokter, terkadang mengundang tanya.
Untuk itu, sebelum berpikiran negatif, alangkah baiknya simak cara menghitung waktu kehamilan yang benar berikut ini.
1. Hari pertama haid terakhir
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSUD Bung Karno Surakarta, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, menyampaikan hal tersebut bisa terjadi karena dokter menghitung usia janin dari hari pertama haid terakhir (HPHT), bukan dari kapan nikah.
HPHT dianggap sebagai hari pertama usia kehamilan.
Ia mengungkapkan metode penghitungan yang dikenal dengan nama rumus Naegele ini merupakan cara populer untuk menghitung usia kehamilan yakni dengan menentukan tanggal menstruasi atau haid terakhir sebelum hamil.
Ia menegaskan penting bagi para calon orangtua mengetahui usia kehamilan untuk memperkirakan waktu kelahiran.
Ketika hari perkiraan hamil (HPL) sudah ditentukan, tanggal kelahiran bayi berada di rentang waktu antara dua pekan sebelum dan dua pekan setelah tanggal HPL itu.
“Mula-mulanya, Bunda perlu menentukan tanggal HPHT, kemudian tambahkan 40 pekan dari tanggal tersebut untuk menentukan HPL,” jelas Dokter Andy saat diwawancarai Kompas.com (21/12/2019).
Kenapa 40 pekan? Andy menjelaskan, hal itu didasari pada asumsi bahwa kehamilan biasanya berlangsung atau dijalani selama 9 bulan alias 40 pekan atau 280 hari.
Andy menjelaskan rumus Naegele cocok digunakan bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur.
Sementara bagi wanita yang cenderung memiliki siklus menstruasi tidak teratur, Andy menganjurkan untuk mengunjungi dokter.
Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan fisik USG untuk menentukan usia kehamilan dengan lebih akurat.
Andy menyarankan USG untuk menghitung usia kandungan bisa dilaksanakan pada masa-masa awal kehamilan.
Hal ini karena dalam beberapa pekan pertama, janin cenderung berkembang dengan kecepatan yang sama.
“Hasil USG dalam menghitung usia kehamilan lebih akurat jika dilakukan di masa-masa awal kehamilan,” terang Andy.
2. Rumus Naegele
Dokter Andy menerangkan ada dua cara menghitung usia kehamilan dengan menggunakan rumus Naegele.
Apabila HPHT pada Januari - Maret
Tahun: tetap
Bulan: ditambah (+) 9
Hari: ditambah (+) 7
Contoh:
HPHT pada 11 Januari 2019, maka:
Tahun: tetap 2019
Bulan: 1 + 9 = 10
Hari: 11 + 7 = 18
Jadi HPL bayi pada 18 Oktober 2019
Apabila HPHT pada April – Desember
Tahun: ditambah (+) 1
Bulan: dikurangi (-) 3
Hari: ditambah (+) 7
Contoh:
HPHT pada 2 Juni 2019, maka:
Tahun: 2019 + 1 = 2020
Bulan: 6 - 3 = 3
Hari: 2 + 7 = 9
Jadi HPL bayi pada 9 Maret 2020.
Baca Juga: Sering Mual dan Muntah Di Masa Kehamilan? Gak Perlu Minum Obat, Cukup Konsumsi Bahan Di Dapur ini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nikah 2 Minggu Kok Hamil 1 Bulan? Ini Cara Benar Hitung Usia Kehamilan
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR