Lagi Heboh Kasus Sianida! Nyatanya Ikan Jenis Ini Justru Lebih Beracun dari Sianida hingga Bikin 1 Keluarga di Boyolali Tewas
SajianSedap.com - Kasus sate sianida yang dikirim Nani Apriliani (25) belakangan memang menyita banyak perhatian publik.
Pasalnya, sate yang terdapat bubuk sianida di dalamnya menewaskan satu anak dari driver ojol
Sate sianida tersebut ternyata salah sasaran karena sebenarnya dikirimkan untuk Tommy, mantan kekasihnya.
Belakangan kasus sianida memang banyak muncul di Indonesia.
Salah satu yang paling heboh adalah kasus kematian Wayan Mirna Salihin karena kopi sianida.
Namun tak banyak yang tahu kalau ada ikan yang sebenarnya lebih berbahaya dari sianida, lo.
Bahkan, satu keluarga tewas setelah mengonsumsi ikan ini.
Ikan Ini Lebih Berbahaya dari Sianida
Satu keluarga di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengonsumsi ikan buntal hasil pancingan, Selasa (10/3/2020).
Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris mengungkapkan bahwa ikan buntal memang bahaya untuk dikonsumsi.
Pasalnya, menurut Fiarry, racun tetrodoxin yang terkandung dalam ikan buntal jauh lebih kuat dari Sianida.
Bahkan, tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun tersebut.
"Racun ini bersifat 1.200 kali lebih beracun dari Sianida dan tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ini, sehingga dia berbahaya jika dimakan," ungkap Fiarry sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/3/2020) malam.
Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun.
"Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium, mata, maupun kulit," terangnya.
Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh.
Sehingga, otot-otot akan mengalami kelumpuhan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bernapas.
Seseorang pun dapat meninggal dunia karena kehabisan napas akibat racun ini.
Sebelumnya, Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin menyebut bahwa satu keluarga yang tewas akibat keracunan ikan buntal ini terdiri dari empat orang.
Pihaknya mengaku sudah melakukan uji laboratorium terkait masakan ikan buntal yang dikonsumsi keluarga tersebut.
"Mereka meninggal lantaran keracunan," terangnya, Selasa.
Keluarga tersebut terdiri atas seorang ibu bernama Siti Habsah (80), yang tinggal bersama keluarga putrinya, Dewi Ambarwati (50).
Dewi tinggal di rumahnya bersama sang suami, Muhlis Hartono (65), serta anaknya yang masih balita.
Siti, Dewi, dan Muhlis meninggal dunia dalam kejadian ini.
"Dalam rumah itu ada empat orang. Yang satu masih balita, kini dirawat kerabat sana," ujar Arman.
Ikan Buntal Hasil Mancing
Menurut Arman, kejadian itu bermula saat Muhlis mendapatkan ikan buntal hasil pancingan, Senin (9/3/2020).
Ikan itu kemudian dimasak bumbu santan dan dihidangkan sebagai menu makan.
Berdasarkan keterangan kerabat, para korban mengeluh pusing setelah mengonsumsi masakan ikan buntal itu. Namun, ketiga korban masih tetap memakannya.
"Hari selanjutnya, Selasa, mereka masih makan ikan itu, lalu mereka mengeluh mulas dan muntah-muntah," ujar Arman.
Ketiga korban tersebut akhirnya dilarikan ke puskesmas setempat. Namun nahas, nyawa mereka sudah tidak tertolong lagi.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.tv dengan judul Bahaya Ikan Buntal yang Tewaskan Satu Keluarga, Dokter: Lebih Beracun dari Sianida
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR