Sajiansedap.com - Apakah tempe salah satu makana favorit anda?
Tempe memang sangat mudah ditemukan di pasar.
Selain itu harganya juga relatif terjangkau loh.
Tempe memang kerap diolah menjadi beragam hidangan lezat bernutrisi.
Baik di goreng, tumis hingga dijadikan kuah.
Namun ternyata sempat viral unggahan di facebook yang menyebutkan bahwa tempe berwarna kuning lebih baik daripada tempe kedelai berwarna putih.
Berdasakan unggahan itu disebutkan bahwa tempe dengan kedelai berwarna putih merupakan kedelai GMO (Genetically Modified Organism) atau transgenik.
Bahkan unggahan itu menyatakan kandungan yang terdapat pada tempe kedelai putih dapat menimbulkan penyakit tertentu.
Benarkah?
Dalam postingan viral tersebut, di unggahan juga foto yang membandingkan tempe dengan kedelai putih dan kedelai kuning.
Pertanyaan barupun muncul apakah benar argumen yang disampaikan oleh unggahan itu?
Daripada menduga-duga, mari kita simak penjelasan ahli berikut ini.
Tanggapan ahli
Peneliti Kedelai Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Atris Suyantohadi mengatakan, di Indonesia memang terdapat kedelai lokal dan kedelai impor.
"Kedelai lokal Indonesia yang ditanam petani itu rata-rata kedelai yang berwarna kuning.
Tapi ada juga kedelai hitam yang sering dipakai untuk kecap," kata Atris.
Atris juga menjabarkan jika produksi tempe di Indonesia juga menggunakan kedelai lokal dan impor.
Baca Juga: Resep Tempe Goreng Bumbu Gudeg Enak, Menu Pelengkap Dengan Perpaduan Rasa yang Begitu Sempurna
Menurutnya, kedelai lokal tak selalu berwarna kuning.
"Kalau menggunakan kedelai lokal, kedelai varietas kuning diolah menjadi tempe bisa jadi warnanya hampir sama. Tapi, tidak terus menunjukkan kedelai lokal warnanya kuning, kedelai impor warnanya putih. Tidak," ujar Atris.
Berdasarkan uji laboratorium yang telah dilakukan oleh Atris, diketahui bahwa kedelai lokal tak mengalami modifikasi rekayasa genetik.
Sedangkan untuk kedelai impor terdiri dari dua jenis, yaitu non-modifikasi rekayasa genetik (murni) dan kedelai transgenik atau mengalami modifikasi rekayasa genetik.
"Dari sisi harga, dua jenis kedelai ini beda.
Kedelai transgenik lebih murah dibandingkan kedelai non-transgenik," kata Atris.
Harga yang murah menjadi alasan, kedelai transgenik diimpor ke Indonesia.
Sementara, kedelai non-transgenik diimpor perusahaan-perusahaan tertentu yang berfokus menggunakan bahan organik.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Tempe Enak, Menu Primadona Untuk Meningkan Nafsu Makan Kita
Membedakan Kedelai Lokal dan Impor
Untuk tampilan luarnya menurut Atris kedelai lokal dan impor sulit dibedakan.
Perbedaan yang kentara justru ada pada rasanya, kedelai lokal dan impor dapat dibedakan dari segi rasa.
"Sisi rasa bisa untuk parameter membedakanya. Tempe kedelai lokal terasa lebih kuat rasa kedelainya, lebih gurih rasa kedelainya dan juga lebih fresh," papar Atris.
"Jika dari penampakan, agak sulit untuk membedakan tempe kedelai lokal atau tempe kedelai impor.
Artikel Berlanjut Setelah Video di Bawah ini :
Kecuali yang terlatih.jika ingin kepastian lebih detail, dengan uji laboratorium," lanjut dia.
Petani kedelai lokal sendiri masih terus memproduksi kedelai lokal, sayang kedelai impor lebih mendominasi di pasar Indonesia.
Mengenai masalah kedelai transgenik yang bisa menimbulkan penyakit, Atris belum menemukan kasusnya.
Namun perlu diperhatikan juga jika produk transgenik atau yang mengalami rekayasa unsur pangan dalam jangka waktu panjang dapat memicu munculnya penyakit seperti tumor, miyom, dan kanker.
"Mungkin bukan transgenik semata, tapi bisa sebagai memicu," kata dia.
Maka dari itu konsumsi tempe dengan bahan kedelai lokal diklaim lebih baik.
Selain mendukung petani lokal hal ini juga dirasa lebih aman bagi kesehatan.
5 Manfaat Makan Nasi Putih dan Tempe
5 manfaat bagi kita yang rutin makan nasi putih dan tempe goreng setiap hari.
1. Protein
Kandungan protein tempe mendekati protein daging dan telur. Protein tempe juga tergolong protein sederhana, jadi mudah sekali diserap oleh tubuh.
Kandungan lisin dan metionin pada tempe dan nasi saling melengkapi. Jadi, makan tempe dan nasi cukup untuk memenuhi kebutuhan protein harian kita.
2. Karbohidrat
Nasi adalah sumber karbohidrat yang paling umum dikonsumsi oleh orang Indonesia. Tahukah kamu? Tempe juga mengandung karbohidrat.
Jadi, makan tempe dan nasi saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan energi harian.
3. Vitamin dan mineral
Kedelai yang digunakan untuk membuat tempe kaya akan berbagai jenis vitamin dan mineral.
Tempe juga mengandung Vitamin B12, jenis vitamin yang sangat jarang ditemukan dalam makanan yang bersumber dari tumbuhan.
Jadi, kebutuhan vitamin dan mineral kita bisa dipenuhi dengan makan tempe.
4. Serat
Tubuh teman-teman membutuhkan serat untuk menjaga kesehatan usus dan melancarkan pencernaan.
Baca Juga: Resep Oseng Tempe Lokio Enak, Resep Kilat Dengan Rasa Lezat!
Tempe mengandung serat yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan usus dan pencernaan.
5. Antioksidan
Tempe juga mengandung komponen flavonoid yang berperan penting menjaga kesehatan tubuh dari radikal bebas.
Wah, ternyata nutrisi nasi dan tempe saling melengkapi dan cukup untuk memenuhi kebutuhan harian kita.
Tentunya, porsi makannya juga harus disesuaikan, dan lebih baik lagi bila ditambah dengan sayuran.
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral Tempe Kedelai Kuning Lebih Baik dari Tempe Kedelai Putih, Benarkah?"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR