SajianSedap.com - Olahan telur memang sudah menjadi favorit keluarga di rumah.
Sebab telur bisa diolah menjadi berbagai macam menu, mulai dari telur balado hingga telur dadar.
Tak hanya itu, mengolah telur pun juga tak sulit dan tak memakan banyak waktu.
Sebab walau telur hanya di ceplok kemudian diberi lada dan garam juga sudah terasa nikmat.
Namun, saat memasak telur ada baiknya Anda perhatikan caranya.
Baca Juga: Resep Telur Bumbu Rujak Enak, Sajian Sederhana yang Nikmat Dan Gampang Dibuat
Bahkan jangan sampai Anda masak telur dengan 3 cara ini.
Sebab malah bisa mengancam nyawa keluarga Anda di rumah!
Baca Juga: Jenis Makanan yang Cocok untuk yang Memiliki Masalah Asam Lambung
Jangan Masak Telur dengan 3 Cara Ini
Olahan telur memang sudah menjadi andalan para ibu di rumah.
Namun, saat membuat olahan telur jangan asal-asalan ya.
Kalau perlu jangan lagi Anda memasak telur dengan 3 cara ini.
Dikutip dari Fit Bot, ada 3 cara masak telur yang perlu kita hindari dan dilarang demi kesehatan kita.
Masak dengan suhu tinggi
Telur sebaiknya enggak dimasak dalam suhu tinggi, tapi hanya boleh dimasak dengan api kecil atau sedang.
Baca Juga: Resep Telur Dadar Opor Enak, Menu Rumahan Dengan Rasa Seperti Buatan Restoran
Ketika kita memasak telur dengan suhu tinggi, apalagi dalam waktu yang lama, kita bisa menghilangkan nutrisi di dalam telur.
Bahkan, memasak telur dalam suhu tinggi bisa menghancurkan nutrisi dalam telur dan meningkatkan kolesterol jahat yang kita konsumsi, lho!
Menggunakan minyak yang enggak tahan panas
Minyak yang kita gunakan untuk memasak telur juga perlu diperhatikan.
Sayangnya minyak sayur biasa ternyata enggak bagus untuk memasak telur, karena punya titik asap (minyak pada kondisi suhu tertentu yang bisa menguapkan asap yang jelas) yang cukup rendah.
Bahayanya memasak telur dengan minyak bertitik asap rendah adalah bisa menghancurkan nutrisi di dalam telur, memproduksi radikal bebas yang bisa menyebabkan peradangan pada tubuh dan menyebaran racun!
Akan lebih baik kalau kita bisa memaska telur dengan menggunakan minyak kanola, minyak alpukat, atau minyak kacang yang punya titik asap lebih tinggi.
Enggak makan bersama kuning telur
Buat kita yang enggak suka kuning telur, kita rugi berat!
Fungsi kuning telur pada telur sendiri adalah untuk menyuplai makanan dan energi ke seluruh telur biar bisa berkembang biak dengan baik.
Jadi enggak heran sebenarnya kalau kuning telur penuh vitamin, mineral, protein, dan asam lemak yang baik untuk tubuh kita.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Kuning telur pada juga sering dijauhi karena katanya tinggi kolesterol.
Namun dikutip dari Mayoclinic, kuning telur memang punya kolesterol, tapi enggak bisa menaikkan kolesterol jahat seperti makanan lain yang punya lemak jenuh tinggi!
Jangan Simpan Telur Ke Kulkas
Mungkin banyak dari Anda yang menyimpan telur di dalam kulkas agar bisa awet.
Tetapi hal tersebut malah bisa memberikan dampak buruk loh.
Menyimpan telur di kulkas dapat membahayakan kesehatan karena bakteri Salmonella.
Beberapa penelitian menunjukkan, telur yang disimpan pada suhu ruang memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit daripada telur yang disimpan di kulkas.
Telur yang kita beli bisa jadi telah terkontaminasi bakteri.
Jika kita menyimpannya di kulkas, bakteri ini akan berkembang biak dan mencemari segala bahan makanan lain di kulkas.
Lingkungan yang dingin merangsang proliferasi yang cepat untuk bakteri, terutama Salmonella.
Selain itu, bakteri juga bisa menyebabkan keracunan makanan tanpa ada tanda-tanda pada rasa, bau, dan penampilan makanan.
Tidak ada yang tahu apakah ayam terinfeksi Salmonella atau tidak, jadi ada kemungkinan bahwa telur, entah dibeli di toko kelontong maupun pasar mengandung Salmonella.
Mencegah lebih baik daripada megobati, tidak menyimpan telur di kulkas memperkecil kemungkinan terinfeksi bakteri ini.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Dilarang Keras Contek 3 Cara Memasak Telur yang Diam-diam Membahayakan Kesehatan Tubuh Ini
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR