SajianSedap.com - Indonesia begitu kehilangan sosok Didi Kempot.
Didi Kempot tak cuma dikenal sebagai musisi namun juga ikut melestarikan musik Campur Sari.
Kepergian pria yang dijuluki GodFather of Broken Hearts ini tak cuma ditangisi keluarga namun juga semua fans.
Detik-detik Kepergian Didi Kempot yang begitu mendadak juga tergambar dari ucapan seorang saksi.
Baca Juga: Chef Arnold Poernomo Spills How To Cook Wagyu Beef at Home, Fine Dining Style
Saksi tersebut menceritakan kondisi Didi Kempot yang sempat terkena serangan jantung sebelum meninggal.
Didi Kempot disebut sempat berteriak 'Allahu Akbar' dan 'La ilaha illallah'.
Didi Kempot Sempat Berteriak
Menurut Jasmani, Didi meninggal saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Kasih Ibu Solo.
Sebelumnya, Didi memang mengeluhkan sesak saat bernapas di rumahnya.
Jasmani yang tinggal di Salatiga menuturkan, tiba di kediaman Didi Kempot di Jalan Mataram 6 Nomor 5, Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Selasa pagi.
Sebagai asisten pribadi Didi Kempot selama 20 tahun, Jasmani memang memilih pulang-pergi Salatiga-Solo.
"Saya datang dari Salatiga pukul 05.30 WIB," kata Jasmani dilansir TribunSolo.com seusai pemakaman di TPU Jatisari Dusun Punthuk Pelem RT 04 RW 05, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Saat ada di rumah Didi, kata Jasmani, sekitar pukul 07.00 WIB dia mendengar suara dari dalam kamar Didi Kempot.
"Berteriak-teriak, sambil 'Allahu Akbar' dan 'La ilaha illallah' begitu, dadanya terasa sesak katanya," kata Jasmani.
Dia menjadi satu di antara orang yang bergegas ke kamar Didi Kempot untuk menolongnya.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
"Langsung dibawa ke rumah sakit, kami jalan pukul 07.15 WIB," terang dia.
"Namun di perjalanan sudah tidak ada (mengembuskan napas terakhir)," akunya.
Jasmani mengungkapkan, seminggu belakangan Didi Kempot memang mengeluhkan sakit.
Didi Kempot Dimakamkan di Samping Makam Sang Putri
Jenazah Didi Kempot diketahui dimakamkan di TPU Dukuh Jatisari yang berada sekira 400 meter dari rumah duka.
Kepala Desa Majasem, Nur Muhammadi, mengatakan pemakaman dilakukan sekitar pukul 15.00 WIB.
"Rencananya dimakamkan jam 15.00 WIB," ujarnya di rumah duka kepada Tribunnews.com.
Tak hanya itu, jenazah Didi Kempot akan disemayamkan tepat di sebelah makam sang putri.
"Namanya Lintang Ayutyas Prastri," ujarnya.
Lintang diketahui meninggal dunia pada 25 Oktober 1995 di usia yang belum genap satu tahun.
Nur Muhammadi mengungkapkan pekan lalu Didi Kempot sempat pulang ke Ngawi.
"Sekitar empat hari yang lalu," ujarnya.
Nur Muhammadi juga mengungkapkan Didi Kempot memiliki kepedulian yang tinggi terhadap Desa Majasem.
"Sering kasih donasi buat Karang Taruna," ujarnya.
Ketika di rumah, Didi Kempot disebut layaknya warga biasa.
"Rendah hati dan akrab dengan masyarakat," ungkapnya.
KOMENTAR