1. Physical (perkembangan fisik/motorik)
Berikan proporsi yang seimbang antara permainan virtual dengan permainan yang melibatkan fisik.
Permainan fisik bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar anak, seperti berlari, melompat, memanjat, mengayuh, dan lain-lain.
Untuk kemampuan koordinasi motorik halus, anak-anak bisa diajak membuat prakarya atau konstruksi bangunan mereka sendiri.
2. Intellectual (kemampuan kognitif/berpikir)
Kegiatan bermain sambil belajar berperan penting untuk mengembangkan kecerdasan intelektual anak.
Misalnya, ketika mengajak anak bermain board game seperti catur dan monopoli, anak bisa mulai memahami konsep matematika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, serta kemampuan penalaran dan pemecahan masalah.
Baca Juga: Serunya #MainYuk dan Bikin Camilan Nikmat Bareng Paddle Pop
3. Language (bahasa)
Untuk mengembangkan keterampilan bahasa lewat bermain, pilihlah permainan yang memerlukan interaksi, seperti tebak kata, scrabble, bermain peran atau kuis trivia.
Selain itu, orang tua juga bisa mengobrol bersama anak selama atau setelah permainan berlangsung.
Hal ini juga yang dilakukan oleh Diana Rikasari, fashion blogger, penulis, sekaligus ibu dari dua anak.
“Ketika bermain atau setelah permainan selesai, saya selalu mengajaknya bercakap-cakap. Apa saja yang kamu pelajari dari permainan tadi? Coba ceritakan gimana perasaan kamu waktu kalah/menang? Menurut kamu kenapa permainan tadi seru? Contoh-contoh pertanyaan seperti itu membuat anak terdorong untuk bercerita banyak dan bisa membuat kita lebih mengenali mereka juga,” jelasnya.
KOMENTAR