Sajiansedap.com - Setiap wanita pasti akan sangat makan hati ketika mengalami keputihan.
Namun nyatanya, keputihan (vaginal discharge) sebenarnya mempunyai fungsi penting dalam sistem reproduksi wanita.
Cairan yang dibuat oleh kelenjar di dalam vagina dan leher rahim membawa sel-sel mati dan bakteri.
Ini menjaga kebersihan vagina dan membantu mencegah infeksi.
Semua wanita pada suatu waktu pasti mengalami keputihan, misalnya menjelang atau sesudah haid, makanya sebagian besar keputihan adalah normal.
Jumlahnya dapat bervariasi, seperti bau dan warna (yang dapat berkisar dari bening hingga putih susu), tergantung pada waktu dalam siklus menstruasi.
Misalnya, akan ada lebih banyak cairan saat sedang berovulasi, menyusui, atau terangsang secara seksual.
Mungkin baunya berbeda saat sedang hamil.
Tak satu pun dari perubahan itu yang menimbulkan kekhawatiran.
"Namun, jika warna, bau, atau konsistensi tampak berbeda dari biasanya, terutama jika disertaigatal-gatal atau sensasi terbakar pada vagina, mungkin ada infeksi atau kondisi lain," jelas dr. Hasni Kemala Sari, SpOG dalam acara IG Live "Penyakit Yang Umum Pada Organ Reproduksi Wanita" yang diselenggarakan oleh RSIA Citra Ananda (@rsiacitraananda) pada Selasa (16/03/2021).
Lalu, apa yang menyebabkan keputihan abnormal?
Berikut ulasan lengkapnya untuk anda.
5 Cara Mengatasi Keputihan
Setiap perubahan dalam keseimbangan bakteri normal vagina dapat mempengaruhi bau, warna, atau tekstur cairan.
Untuk mencegah keputihan yang abnormal, dikutip dari Buku Saku Red Journal Betadine, Bersih dan Sehat Saat Menstruasi, berikut 5 tips gampah dan mudah untuk mencegahnya;
1. Bersihkan bagian luar vagina secara teratur dari depan ke belakang untuk mencegah bakteri masuk ke vagina.
2. Gunakan air hangat dan pembersih khusus area kewanitaan dengan pH seimbang dan dapat mendukung floral norlam area kewanitaan.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Ini Deretan Makanan untuk Obat Keputihan, Organ Intim Dijamin Sehat dan Terjaga
3. Gunakan pakaian dalam dengan bahan yang nyaman dan menggantinya setidak dua sampai tiga kali sehari.
4. Lap dan keringkan vagina menggunakan tisu tanpa pemutih atau handuk dan jengan saling bertukar dengan orang lain.
5. Di kala hari-hari lembab atau haid, rajin mengganti pembalut atau panty liners secara berkala, setidaknya 4-6 jam sekali.
Makanan Penyebab Keputihan
1. Mentimun
Anda mungkin sering mendengar saran sebaiknya hindari konsumsi mentimun.
Hal ini karena dalam mentimun terkandung zat dan senyawa tertentu yang bisa meningkatkan produksi estrogen pada wanita.
Semakin banyak hormon ini diproduksi, semakin banyak lendir yang keluar dari vagina.
2. Makanan Yang Mengandung Banyak Gula
Makanan selanjutnya ialah yang mengandung banyak gula, seperti permen, donat dan lainnya yang bisa menyebabkan keputihan.
Karena gula bisa mendorong perkembangan jamur kewanitaan yang memicu keputihan.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
3. Makanan Pedas
Bagi Anda pecinta makanan pedas harus berhati-hati karena makanan pedas juga diketahui memicu keputihan.
Untuk menetraslisir keputihan Anda bisa minum banyak air putih.
4. Telur
Telur adalah makanan yang dikenal kaya akan protein dan kalori.
Namun bila dikonsumsi berlebihan, terutama oleh wanita, kedua zat tersebut bisa menyebabkan keputihan.
Baca Juga: Padahal Dikonsumsi Sehari-Hari, Siapa Sangka 6 Makanan Ini Bisa Sebabkan Keputihan Pada Wanita!
Pakar kesehatan menganjurkan agar batas maksimal konsumsi telur harian antara 3-4 butir.
5. Makanan Mengandung Ragi
Makanan yang mengandung ragi pasti telah melewati tahap fermentasi, dan pada tahap ini bakteri fermentasi biasanya digunakan.
Bakteri ini bisa memicu keputihan hingga batas konsumsi makanan yang mengandung ragi.
Bahaya Cuci Vagina Pakai Sabun
Kalau kita sering mencuci vagina dengan sabun, 5 bahaya ini bisa terjadi!
1. Keputihan semakin parah
Kalau kita berpikir dengan mencuci vagina dengan sabun bisa menghilangkan keputihan itu salah besar!
Justru sebaliknya, mencuci vagina menggunakan sabun bisa bikin keputihan kita semakin parah dan enggak wajar.
Lalu apa solusinya?
Cobalah untuk mencuci vagina dengan air dingin, pakai celana dalam berbahan katun.
Selain itu, konsumsi makanan seperti yogurt yang dipercaya bisa menurunkan risiko infeksi jamur.
2. Meningkatkan risiko infeksi
Saat kita membersihkan vagina dengan sabun, minyak alami pada vagina bisa berkurang dan hilang.
Hal inilah yang menyebabkan vagina lebih berisiko mengalami infeksi.
Padahal, minyak alami pada vagina ini berfungsi untuk melindungi vagina dari berbagai mikroorganisme.
3. Membunuh bakteri baik
Sabun yang mengandung parfum akan sangat membahayakan vagina kita!
Sabun biasanya mengandung antiseptik yang bisa menghancurkan bakteri baik dan juga mengubah tingkat pH pada vagina.
Hal ini menyebabkan vagina lebih mudah terkena iritasi dan lebih cepat merasa gatal.
4. Bahan kimia sabun enggak baik untuk kesehatan vagina
Yang namanya bahan kimia pastinya mempunyai efek samping yang seringkali membahayakan tubuh.
Termasuk ketika kita membersihkan vagina dengan sabun yang terbuat dari bahan kimia!
Bahan kimia pada sabun bisa menyebabkan sensasi terbakar di area sekitar vagina, lho!
5. Vagina jadi kering
Vagina yang sering dibersihkan menggunakan sabun, lama-kelamaan akan terasa kering di bagian mukosa.
Parahnya lagi, hal ini mampu menyebabkan masalah pembengkakan pada vagina
Baca Juga: Resep Tahu Aci Sambal Rujak Enak, Camilan Olahan Tahu Dengan Rasa yang Menggigit
Dapatkan aneka resep praktis dan mudah langsung dari handphone sase lovers dengan berlangganan emagz tabloid saji dengan klik di sini
Artikel telah ditayangkan di gridhealth.id dengan judul, 5 Tips Mencegah Keputihan Abnormal Pada Wanita, Mudah Dilakukan
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR