Sajiansedap.com - Apakah anda penggemar serial kolosal tahun 2000an?
Anda pasti tidak asing dengan judul Angling Dharma.
Tonton satu ini sempat jadi serial favorit orang Indonesia kala itu.
Angling Dharma bahkan mengudara selama hampir 5 tahun loh.
Sosok pemeran Angling Dharma yakni Anto Wijaya pun semakin dikenal lantaran perawakannya yang gagah.
peran Anglign Dharma pun hingga kini masih melekatdalam diri Anto Wijaya.
Namun setelah tenar sebagai Angling Dharma, dan mendapatperan di beberapa sinetron kolosal lain, Anto WIjaya perlahan pundur dari duna seni peran.
Kini Anto Wijaya pun tak pernah lagi muncul di layar kaca.
Lalu bagiamana kabar pemeran Angling Dharma tersebut kini?
Mundur dari Dunia Seni Peran dan Pilih Buka Bisnis
Anto Wijaya merupakan salah satu aktor Indonesia yang memulai kariernya semeenjak tahun 90-an.
Dirinya mengawali peran sebagai figuran dalam serial Mahkota Mayangkara.
Namanya pun sekain dikenal usai dirinya bermain dalam serial kolosal Tutur Tinular.
Namun puncak karier Anto Wijaya adalah ketika ia bermain dalam serial Angling Dharma.
Didapuk sebagai pemeran Angling Dharma sekaligus pemeran utama, Anto Wijaya sukes meraih popularitas.
Namanya begitu dielu-elukan sebagai salah satu aktor papan atas Indonesia.
Usai Angling Dharma tamatpada tahun 2005, Anto kemudian juga turut bermain dalam serial kolosal juga berjudul Misteri Gunung Merapi 2.
Usai bermain dalam serial Misteri Gunung Merapi, Anto Wijaya Bak ditelan bumi.
Sosoknya tak pernah muncul di layar kaca.
Rupanya Anto memilih untuk mundur dari dunia hiburan dan fokus terhadap keluarganya.
Dikutip dari video berjudul "Masih Ingat Anto Wijaya, Pemeran Angling Dharma, Begini Kabarnya Sekarang" dalan kanal Youtube Tagar Artis rupanya kini tinggal di Surabaya.
Kini Anto pun menggeluti bisnis properti untuk menghidupi keluarganya.
Aktor yang kini berusia 51tahun ini diketahui memiliki dua putra.
Leily Sagita Menjadi Religius Setelah Selamat dari Maut
Tak hanya Anto Wijaya, aktris lain yang juga banting setir usai mundur dari dunia hiburan adalah Leily Sagita.
Diketahui bahwa Leily Sagita ternyata pernah mengalami kondisi yang membuatnya nyawanya hampir terenggut.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Pada tahun 2015 lalu, nyawa Leily hampir terenggut saat terjadinya insiden di Arab Saudi.
Insiden tersebut adalah jatuhnya crane akibat angin kencang saat tengah berlangsungnya Ibadah Haji.
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 87 orang meninggal termasuk warga Indonesia dari tragedi mengerikan ini.
Leily yang waktu itu tengah beribadah haji mengaku terkejut dan khawatir akan kondisinya saat itu.
Ia pun mengucap syukur dan juga bersujud setibanya di Tanah Air karena masih diberikan kesempatan untuk hidup.
Atas terjadinya hal itu, Leily mengaku menjadi religius dan memutuskan untuk menggunakan hijab.
Setiap peran yang diambilnya pun kini ia tak ragu untuk menggunakan hijab.
Kini Jualan Keripik Singkong
Namanya yang kian tenggelam dengan banyaknya persaingan, membuat Leily tak mau menggantungkan hidupnya pada job akting yang kian menipis.
Demi menyambung hidup, Leily kini memilih terjun dalam industri kuliner.
Namun bukan membuka restoran, di usia senjanya, Leily lebih memilih berjualan jajanan khas dari tempatnya berasal, Padang.
Ia pun memilih untuk menjual keripik singkong dengan bumbu khas Padang Panjang.
Leily juga mengakui bahwa keripiknya tersebut dibuatnya sendiri dan bukan produksi dari pihak lain.
“Sering juga saya membawakan makanan tersebut ke tempat syuting sebagai tester. Namun yang paling banyak disuka adalah keripik singkong ini,” ujar Leily.
Dengan statusnya sebagai seorang artis, Leily tak gengsi atau malu berjualan keripik singkong.
Bahkan ia juga kerap mengikuti kegiatan UKM yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Menurutnya, omzet yang dihasilkannya cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ia juga mengakui masih menjalani aktifitas sebagai artis meski sudah tidak sesering dulu waktu membintangi Tersanjung.
Selain makanan, ia juga menjual pakaian adat dari daerahnya tersebut.
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR