Sajiansedap.com - Setiap orang pasti menyimpan makanan di kulkas.
Kulkas memang sangat berguna membuat makanan jadi tahan lama.
Jadi tidak heran kalau kulkas jadi barang wajib yang ada di rumah.
Tapi ternyata, tidak semua bahan bisa jadi baik jika disimpan di kulkas, lo.
Buktinya, penelitian menyebut jika bawang merah dan bawang putih sebaiknya tidak disimpan di lemari pendingin ini.
Kenapa? Soalnya, efeknya malah jadi buruk dan bukan baik.
Kok, bisa, ya?
Yuk, langsung saja cari tahu jawabannya.
Bawang Merah dan Bawang Putih Jangan Disimpan di Kulkas
Ya,kalau selama ini Anda terbiasa menyimpan bawang merah dan bawang putih di kulkas, kebiasaan itu harus dihentikan mulai sekarang.
Soalnya, bahan masakan ini ternyata malah bisa jadi buruk kualitasnya jika disimpan dalam kulkas.
Kualitas yang memburuk ini tentu saja akhirnya juga akan mengurangi gizi dan mengubah kandungan di dalamnya.
Bawang putih misalnya, jika disimpan dalam kulkas akan jadi mudah berjamur.
Bahkan, daging bawang putih juga akan berubah warna dan teksturnya akan berubah jadi seperti karet.
Sedangkan, jika disimpan di kulkas, bawan merah justru akan menjadi lembek.
Alhasil, jamur mudah tumbuh dan membuat bawang lebih mudah busuk.
Lagipula menyimpan bawang merah dalam kulkas akan menyebabkan baunya menyebar di dalam kulkas.
Cara Aman Menyimpan Bawang Merah dan Bawang Putih
Lalu, bagaimana cara menyimpan bawang merah dan bawang putih yang benar?
Keduanya cukup diletakan di suhu ruang dan tempat terbuka.
Hindari menyimpannya di dalam plastik yang tertutup.
Atau dalam wadah kedap udara.
Bawang sebaiknya dibuka dan diletakan dalam piring atau besek terbuka.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Pastikan menyimpan bumbu dapur ini di tempat yang jauh dari panas seperti kompor, microwave, atau jendela yang masuk sinar matahari.
Soalnya, panas bisa mengubah kualitas keduanya, lo.
Selain itu, sebaiknya jangan beli terlalu banyak, sesuaikan dengan kebutuhan dan pemakaian, ya.
Soalnya, penyimpanan yang terlalu lama juga dapat mengubah kualitas bawang.
Coba Makan Satu Buah Bawang Putih Sebelum Sarapan
Bahan dapur dengan aroma menyengat ini juga kerap menjadi andalan untuk mengatasi masalah kesehatan.
Hal ini karena bawang putih mengandung banyak nutrisi berguna, mulai dari protein, serat, mangan, vitamin, kalsium hingga zat besi.
Sudah terbukti secara ilmiah bahwa mengonsumsi bawang putih setiap hari dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Apalagi ketika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong.
Konsumsi bawang putih di pagi hari akan meningkatkan sifat alami dan memulai metabolisme tubuh sebelum terkena faktor lingkungan yang berbeda.
Bawang putih sangat populer di dunia dan tak heran jika Anda memperhitungkan kemampuan penyembuhannya.
Ini membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah, mencegah masalah kardiovaskular dan memperbaiki fungsi hati dan kandung kemih.
Ini juga baik untuk melawan semua masalah pencernaan, seperti diare.
Bawang putih dapat merangsang proses pencernaan dan meningkatkan nafsu makan.
Mengonsumsinya sebelum sarapan juga akan menenangkan saraf Anda dan rileks.
Bawang putih bisa mengendalikan tingkat stres dan mencegah produksi asam lambung berlebih setiap kali Anda mengalami stres.
Pengobatan alternatif merekomendasikan bawang putih sebagai salah satu obat paling ampuh untuk mendetoksifikasi tubuh.
Sifatnya yang kuat membuatnya menjadi pembersih tubuh yang sangat baik dan akan menyingkirkan tubuh Anda dari parasite, mencegah banyak kondisi umum seperti diabetes, depresi, dan bentuk kanker tertentu.
Memasukkan bawang putih dalam makanan sangat dianjurkan tapi hanya jika Anda yakin aman untuk mengonsumsinya.
Ada beberapa orang yang alergi terhadap bawang putih yang berarti sebaiknya tidak mengonsumsinya mentah.
Jika Anda setelah makan bawang putih mentah merasakan demam tinggi atau reaksi lain, hentikan konsumsi bawang putih.
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Sering Dilakukan, Menyimpan Bahan-bahan Makanan Ini di Kulkas Ternyata Tak Dianjurkan
Source | : | Tribun Pontianak |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR