Penyajian kuliner dan membangun bisnis kuliner juga harus dibarengi dengan pengetahuan dasar penyakit dari kuliner.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia perlu diajak bersama dalam program memutus penularan telur cacing melalui sayuran.
Kementerian Kesehatan dapat mengumpulkan perhimpunan dan asosiasi bidang kuliner untuk memberikan seminar, pelatihan, dan sertifikasi makanan dan dapur higienis.
Kementerian Pertanian juga harus membina pengusaha, petani, dan pedagang sayuran untuk memastikan bahwa setiap proses pergerakan sayur, dari menanam hingga sampai dibeli dan atau dikonsumsi oleh masyarakat, telah memenuhi kriteria higienis, sehat, dan bebas cacing.
Mereka perlu mendapatkan pengetahuan agar tidak membuang feses sembarangan, sayuran tidak berkontak dengan pupuk hewan maupun hewan pembawa telur cacing, seperti kambing, sapi, babi, tikus, anjing, dan kucing.
Cara mencuci sayur untuk menghilangkan kontaminasi telur cacing adalah mencuci sayur dengan air yang mengalir (kran) dan mencucinya lembar per lembar.
Cara mencuci yang harus dihindari adalah mencucinya di baskom karena ada risiko telur cacing di dalam air akan menempel di sayuran lain yang akan dicuci.
Sayur juga harus dicuci lembar demi lembar daun karena pengalaman Hebert Adrianto pernah menjumpai tanah menempel di sela-sela daun.
Upaya ini tidak bisa ditunda-tunda lagi.
Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul Lalapan dan Salad Rentan Tercemar Telur Cacing
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR