SajianSedap.com - Kulkas memang jadi tempat favorit untuk menyimpan makanan dan minuman.
Segala bahan makan dan minuman pasti selalu disimpan dalam kulkas.
Bahkan makanan sisa pun sering kita simpan dalam kulkas.
Meski jadi tempat penyimpanan favorit, pastinya kita harus waspada terhadap makanan dan minuman yang diletakkan di kulkas.
Salah satunya adalah telur ayam.
Telur ayam memang kerap kali disimpan di kulkas, bahkan memiliki raknya sendiri.
Meski sering jadi kebiasaan, rupanya menyimpan telur dalam kulkas bisa sangat berbahaya.
Bahkan resikonya bisa merenggut nyawa keluarga di rumah.
Risiko Simpan Telur Di Kulkas
Kalau masih simpan telur di kulkas, yuk mulai sekarang kita hindari.
Pasalnya, kebiasaan tersebut diam-diam bisa memberikan dampak yang tak disangka-sangka untuk tubuh.
Benarkah?
Mengandung Bakteri Jahat Salmonella
Dikutip SajianSedap dari Healtline, Senin (24/5/2021), salmonella adalah sejenis bakteri yang hidup di usus banyak hewan berdarah panas.
Bakteri ini sangat aman bila berada di dalam saluran usus hewan, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius jika masuk ke dalam persediaan makanan, loh.
Infeksi salmonella dapat menyebabkan gejala penyakit yang berbahaya.
Misalnya seperti muntah dan diare dan sangat berbahaya (bahkan fatal) untuk orang dewasa yang lebih tua, anak-anak, dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Artikel berlanjut setelah video berikut ini.
Sumber umum wabah Salmonella adalah kecambah alfalfa, selai kacang, ayam, dan telur.
Pada 1970-an dan 1980-an, telur dianggap bertanggung jawab atas 77% wabah Salmonella di Amerika Serikat.
Ini mendorong upaya untuk meningkatkan keamanan telur. Tingkat infeksi sejak itu menurun, meskipun wabah Salmonella masih terjadi.
Telur dapat terkontaminasi Salmonella baik secara eksternal, jika bakteri menembus cangkang telur.
Atau pun secara internal, jika ayam itu sendiri membawa Salmonella dan bakteri dipindahkan ke dalam telur sebelum cangkang terbentuk.
Penanganan, penyimpanan, dan pemasakan sangat penting untuk mencegah wabah Salmonella dari telur yang terkontaminasi.
Misalnya, menyimpan telur di bawah 40° F (4° C) menghentikan pertumbuhan Salmonella, dan memasak telur hingga setidaknya 160° F (71° C) membunuh semua bakteri yang ada.
Sementara itu dikutip dari Intisari Online, beberapa penelitian menunjukkan, telur yang disimpan pada suhu ruang memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit daripada telur yang disimpan di kulkas.
Telur yang kita beli bisa jadi telah terkontaminasi bakteri.
Jika kita menyimpannya di kulkas, bakteri ini akan berkembang biak dan mencemari segala bahan makanan lain di kulkas.
Lingkungan yang dingin merangsang proliferasi yang cepat untuk bakteri, terutama Salmonella.
Selain itu, bakteri juga bisa menyebabkan keracunan makanan tanpa ada tanda-tanda pada rasa, bau, dan penampilan makanan.
Tidak ada yang tahu apakah ayam terinfeksi Salmonella atau tidak, jadi ada kemungkinan bahwa telur, entah dibeli di toko kelontong maupun pasar mengandung Salmonella.
Mencegah lebih baik daripada megobati, tidak menyimpan telur di kulkas memperkecil kemungkinan terinfeksi bakteri ini.
Selain itu, kebiasaan menyimpan telur di pintu kulkas juga sama saja bahayanya.
Bahaya Simpan Telur di Pintu Kulkas
Kulkas memang tempat terbaik untuk menyimpan telur.
Suhu rendah pada kulkas dapat menjaga suhu telur tetap rendah, meminimalisir resiko telur terkontaminasi bakteri Salmonella, dan mencegah bakteri Salmonella yang terdapat pada telur untuk berkembang biak.
Namun, jangan simpan telur di tempat penyimpanan yang ada pada pintu kulkas.
Kenapa?
Telur segar masih rentan terhadap perubahan suhu. Pintu kulkas adalah bagian paling hangat dari keseluruhan bagian kulkas.
Selain itu, temperatur pada pintu kulkas berfluktuasi, terutama ketika kulkas dibuka. Itulah sebabnya jangan simpan telur di pintu kulkas.
Telur lebih baik disimpan di bagian lain di dalam kulkas, yang suhunya relatif lebih lebih stabil. Dan, sebelum disimpan, susun dulu telur di dalam karton.
Ini bisa membuat telur segar selama 3 - 5 minggu.
Selama waktu penyimpanan tersebut telur masih bagus untuk diolah, asal bagian kulit telur tidak retak dan rusak.
Putih telur dan kuning telur yang sudah dipisahkan hanya bisa bertahan selama 2 - 4 hari.
Jadi, mulai sekarang jangan simpan telur di pintu kulkas lagi agar menghindari kontaminasi bakteri yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.
KOMENTAR