Kristy tinggal di AS sudah hampir 8 tahun, dan belum pernah pulang ke Manado.
Ia bahkan tidak sempat pulang ke Manado saat ayahnya meninggal tahun 2011 lalu.
Sebalum masuk US Army, status Kristy di AS adalah student visa dan harus terus kuliah.
Perempuan yang mengaku tomboy itu masuk Army lewat MAVNI (Military Accsesion Vital to The National Interest) program.
Begitu lulus Army, Kristy langsung mendapat kewarganegaraan AS.
Penampilannya pun berubah drastis usai dirinya jadi prajurit.
“Selain kangen papa, (dengan masuk militer) saya ingin menghidupkan warisan papa—ayah Kristy merupakan purnawirawan Angkatan Laut RI. Oh iya, opa saya juga seorang polisi.”
Saat ini Kristy bertugas di Fort Hood-Texas, markas Militer AS paling besar di AS, bertugas sebagai perawat.
Menjadi perawat di kemiliteran AS bukan suatu tugas yang mudah dan sepele.
Pendidikannya begitu ribet.
Jadi jangan heran jika profesi perawat di kemiliteran AS sangat dihargai.
Saat disinggung soal tugas perang, perempuan yang pernah dijuluki “Ratu Campak” karena misinya selama menjadi Miss Indonesia itu jujur mengaku tidak siap.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Idam Rosyda |
Editor | : | Raka |
KOMENTAR