SajianSedap.com - Seledri tentu sudah tak asing lagi untuk Anda bukan?
Ya, biasanya seledri digunakan untuk makanan berkuah.
Mulai dari sup sayur, bakso, atau bahkan soto.
Seledri juga bisa menambah cita rasa makanan kita, maka itu kita tak pernah ragu menaburkan seledri pada masakan kita.
Nah, selain untuk masak seledri juga bisa atasi asam urat loh.
Ya, ternyata asam urat bisa sembuh sendiri dengan modal seledri saja.
Seledri Bisa Sembuhkan Asam Urat
Asam urat merupakan suatu penyakit yang menyerang persendian Anda.
Apabila asam urat kambuh, maka persendian Anda pun akan merasa begitu ngilu.
Jika persendian sudah ngilu, maka bukan tidak mungkin akan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Para penyandang asam urat pun harus selalu menjaga asupan makannya agar penyakit tersebut tidak mudah kumat.
Namun, jika terlanjur kumat, sebagian orang akan mengandalkan obat untuk menurunkan kadar asam uratnya.
Akan tetapi, mulai saat ini Anda wajib tahu, sebab ada banyak bahan-bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan asam urat.
Salah satu bahan alami yang bisa digunakan adalah seledri.
Melansir dari Kompas.com, seledri sendiri dipercaya mampu meredakan peradangan.
Tidak diketahui seberapa banyak seledri yang harus dikonsumsi untuk mengobati asam urat.
Namun, cobalah konsumsi banyak seledri setiap hari, terumata batang seledri mentah.
Selain dimakan langsung, seledri bisa juga dibuat jus.
Membuat jus seledri tentunya sangat mudah, Anda bisa menambahkan sedikit madu agar rasanya lebih enak.
Apabila Anda tidak suka memakannya langsung ataupun dijus, Anda bisa mengonsumsi seledri yang dicampur dengan soto, sayur sop, atau pun bakso.
Dengan begitu, Anda yang tidak menyukai rasa seledri, tetap bisa mengonsumsi sayuran tersebut secara tidak langsung.
Sayuran Lain untuk Menghilangkan Asam Urat
Nyeri sendi hingga bengkak yang tidak tertahankan, kerap dirasakan oleh orang yang sedang terkena asam urat.
Perlu diketahui jika asam urat tinggi yang menyerang tubuh disebabkan karena kandungan purin di tubuh terlalu tinggi.
Ketika kadar purin dalam darah meningkat, ini akan memicu penumpukan asam urat di beberapa organ tubuh dan menumpuk dalam bentuk kristal.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Penumpukan asam urat ini akan terjadi pada sendi yang menyebabkan encok dan rasa sakit yang luar biasa.
Jika hal ini terjadi biasanya obat adalah solusi cepat untuk mengatasinya.
Namun tentu obat bisa saja memiliki efek samping yang buruk jika dikonsumsi jangka panjang.
Untuk itu, salah satu alternatifnya adalah menggunakan bahan alami.
Mengatasi kadar asam urat yang tinggi dalam darah ternyata bisa dicegah dengan memilih makanan yang tidak mengandung purin dan memiliki efek meningkatkan ekskresi asam urat saluran kemih.
Nah, tanpa disadari ternyata beberapa makanan yang Anda konsumsi bisa lho mengatasi asam urat, diantaranya sayur kembang kol.
1. Kembang Kol
Kembang kol adalah salah satu sayuran yang kaya vitamin C dan mengandung sedikit purin.
Menurut ahli nutrisi, kembang kol merupakan sayuran yang bersifat diuretik yang artinya mampu membantu ginjal menghilangkan asam urat melalui ginjal.
2. Kubis
Kubis adalah sayuran yang tidak mengandung purin yang tentu cocok untuk penderita asam urat.
Selain itu kubis juga bersifat diuretik, yang artinya sayuran ini hampir sama seperti kembang kol yang berguna mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
Selain mengobatinya, tentu Anda juga harus mengurangi asupan makanan tinggi purin.
3. Mentimun
Mentimun adalah sayuran yang kaya alkalin, vitamin C, kalium dan banyak air.
Kalium memiliki efek menguntungkan pada asam urat sehingga orang perlu makan lebih banyak mentimun.
Mentimun berguna sebagai makanan detoksifikasi, sayuran mampu mengeluarkan asam urat melalui saluran kemih.
4. Brokoli
Makan brokoli juga baik bagi penderita asam urat.
Kandungan antioksidan dalam brokoli bisa mendorong tubuh untuk mengeluarkan asam urat dari tubuh melalui urin.
Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul, Tinggal Beli Seledri di Tukang Sayur, Penyakit Asam Urat Dijamin Bisa Sembuh dalam Waktu Cepat, Begini Cara Mengonsumsinya
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR