Dengkuran yang melibatkan terputusnya napas saat tidur atau kondisi yang dinamakan Obstructive Sleep Apnea (OSA), pasalnya dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Sleep apnea dapat membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke dalam waktu yang lama.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena speep apnea memiliki kenaikan risiko terkena serangan jantung lebih tinggi 40 persen dibanding dengan orang yang tidurnya nyenyak atau tanpa mendengkur.
Salah satu faktor risiko sleep apnea adalah berat badan dan orang-orang yang kegemukan sering mengalami sleep apnea saat tidur.
Berita baiknya, menurunkan berat badan adalah strategi yang tepay untuk mengurangi mendengkur, sekaligus menurunkan kadar kolesterol, tekanan darah, serta risiko terkana diabetes mellitus.
Namun, orang yang tidak mengalami sleep apnea saat tidur mendengkur belum tentu juga terbebas dari bahaya kesehatan.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Henry Ford Hospital di Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa dengkuran tanpa sleep apnea pun ternyata berhubungan dengan penebalan pembuluh nadi di leher (carotid artery).
Dalam jangka waktu panjang, gejala ini dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah, yang kemudian berkembang menjadi berbagai penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
Trik Menghilangkan Henna di Kulit Lebih Cepat, Gosok dengan 1 Bahan di Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR