Sajiansedap.com - Apakah anda salah satu penggemar ayam?
Jika iya, ada hal penting yang harus anda ketahui.
Ayam memang diketahui kaya akan sumber protein bagi tubuh.
Jadi tidak heran sering jadi menu favorit banyak orang.
Apalagi bagian dada ayam banyak peminatnya loh.
Maka beruntungnya orang yang begitu suka pada bagian dada ayam.
Diet protein tinggi dapat melindungi diri dari stroke, terutama jika mengandung banyak ikan.
Baca Juga: Resep Nasi Ayam Yakitori, Hidangan Istimewa Untuk Menu Sarapan Di Akhir Pekan
Para ilmuwan Cina telah menemukan bahwa sedikitnya makan satu potong dada ayam atau fillet salmon kurangi risiko stroke hingga 20 persen.
Tidak percaya?
Berikut ini ulasan lengkapnya untuk anda.
Pangkas risiko stroke
Hanya satu porsi 20 gram saja protein sehari dapat memangkas risiko stroke sebesar 20 persen, dan ikan sangat bermanfaat, kata para ilmuwan.
Penjelasan yang mungkin adalah bahwa protein mempunyai efek menurunkan tekanan darah, kata Dr. Xinfeng Liu, dari Nanjing University School of Medicine.
Sementara ikan mengandung asam lemak omega-3 dan beberapa unsur gizi lainnya termasuk protein yang dapat melindungi terhadap stroke.
Tapi temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology, tidak mendukung peningkatan konsumsi daging merah, yang dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih besar.
Baca Juga: Resep Perkedel Hati dan Jantung Ayam, Inspirasi Pelengkap Menu Makan Malam yang Tampil Beda
“Hasil ini menunjukkan bahwa daging merah dapat diganti dengan sepotong dada ayam atau fillet salmon untuk mengurangi risiko stroke,” kata Dr. Liu, seperti dilansir Daily Mail. Dalam hal ini protein hewani tampaknya lebih protektif dari protein nabati.
Peneliti menganalisis temuan dari tujuh penelitian diet yang melibatkan total 254.489 orang yang kemajuannya dipantau selama rata-rata 14 tahun.'
Untuk setiap 20 gram tambahan protein yang dimakan, seperti dada ayam atau fillet ikan risiko stroke berkurang sebesar 26 persen.
Mereka yang makan protein paling banyak, 20 persen lebih kecil kemungkinannya menderita stroke daripada mereka yang mengonsumsi protein lebih rendah.
Dr. Lui juga menambahkan, jumlah protein yang dapat menurunkan risiko stroke secara moderat, setara dengan 20 gram per hari.
Diperkirakan 1,4 juta kematian stroke dapat dicegah di seluruh dunia setiap tahun oleh konsumsi protein yang lebih banyak.
Meski kelihatannya tidak banyak, namun satu potong dada ayam atau fillet salmon dapat mengurangi risiko stroke.
Stop Menyimpan Daging Ayam dengan Cara Salah Ini
1. Tidak langsung disimpan / dimasak
Begitu membeli ayam dari pasar, pastikan untuk langsung mengolahnya.
Atau, kalau daging ayam tidak akan segera dimasak, segera simpan dalam freezer.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini :
Ayam mudah sekali membusuk, apalagi jika sudah terkena air.
Jadi, hindari mendiamkan ayam dalam waktu lama di suhu ruang karena ini jadi penyebab utama daging ayam jadi busuk.
2. Suhu freezer tidak stabil
Tahukah Anda meski sudah disimpan di freezer pun, ayam masih bisa busuk?
Itu tandanya suhu freezer Anda tidak stabil atau freezer mengalami kerusakan.
Bisa juga, freezer terlalu penuh sehingga tidak ada jalan bagi udara dingin untuk sampai ke ayam.
Ingat, ayam akan aman disimpan dalam keadaan beku.
3. Keliru mencairkan daging ayam
Masih banyak yang keliru dalam mencairkan daging ayam.
Ada yang mendiamkannya di suhu ruang semalaman sampai merendamnya di dalam air.
Padahal kedua cara di atas salah besar, lo!
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, daging ayam tidak boleh didiamkan lama dalam suhu ruang karena bakteri akan berkembang biak dengan sangat cepat.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Daun Jeruk Putih Telur, Inspirasi Nasi Goreng Mewah Namun Gampang Dibuat
Yang lebih parah, daging ayam tidak boleh direndam air sama sekali karena air adalah makanan bakteri di dalam daging ayam.
Mari kita belajar cara mencairkan ayam dengan benar.
Pertama, keluarkan daging ayam dari freezer semalam sebelum diolah.
Kemudian, selanjutnya pindahkan ke chiller atau kulkas.
Dengan begitu, keesokan paginya kita sudah punya daging ayam segar yang tetap dingin dan bisa langsung diolah.
Cara ini juga digunakan untuk mencairkan daging ayam, daging sapi, ikan, dan daging hewani lainnya.
4. Mencairkan lalu membekukannya kembali
Tidak jarang kita membekukan daging ayam yang sudah dibekukan.
Biasanya alasannya adalah karena daging ayam yang diambil terlalu banyak.
Padahal, membekukan daging ayam lebih dari satu kali bisa membuat daging jadi cepat busuk, lo!
Karena itu, usahakan untuk membagi daging ayam jadi ukuran sekali masak.
Jangan pernah membekukan ayam dalam jumlah banyak dalam satu wadah.
Sehingga begitu dicairkan, ayam bisa langsung diolah semuanya.
5. Membekukan ayam basah
Seperti disebutkan di atas, bakteri ayam bisa jadi aktif kalau bertemu dengan air.
Karena itu, hindari mencuci daging ayam sebelum disimpan.
Daging ayam yang basah itu akan dipenuhi bakteri.
Nah, selama dibekukan, bakteri tidak mati, lo.
Jadinya, begitu dicairkan, daging ayam kita sudah dipenuhi bakteri.
Jika khawatir daging ayam yang belum dicuci akan mengotori freezer, kita bisa menyimpannya di dalam wadah tertutup.
Atau, kalau tetap mau dicuci, ada langkah yang harus dilakukan supaya daging ayam tidak busuk.
Daging ayam yang dicuci harus dikeringkan dulu dengan lap sampai kulitnya kering betul.
Setelah itu, daging ayam baru aman disimpan di dalam freezer.
Kini sudah tahu kan, bagaimana cara menyimpan daging ayam supaya tidak busuk dan berbau?
Dengan begini, stok daging ayam di rumah bisa aman tersimpan, deh!
Source | : | intisari |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR