SajianSedap.com - Konsumsi ikan lele memang menyebabkan pro kontra.
Banyak orang yang suka karena rasanya yang enak dan juga harganya yang murah.
Tapi, tak sedikit orang yang anti makan lele karena dianggap jorok.
Pasalnya, lele diketahui memakan kotorannya sendiri , lo.
Selain itu, lele juga disebut bisa menyebabkan kanker.
Ahli pun buka suara terkait hal ini.
Benarkah Lele Menyebabkan Kanker?
Beberapa tahun lalu sempat ramai pemberitaan bahwa salah satu bahaya makan ikan lele adalah menyebabkan kanker.
Hal ini dipicu pola pemberian pangan serta teknik budidaya yang serampangan.
Namun para ahlinya membantah hal ini.
Memang benar bahwa lele identik sebagai ikan yang "jorok", namun lagi-lagi hal ini bergantung pada di mana lokasi budidaya atau peternakannya.
Jika dulu lele kerap disebut mendapatkan sumber pakan dari kotoran manusia, kini teknik budidaya lele sudah jauh lebih modern dan higienis.
Pakan yang diberikan pun berupa pelet yang sesuai kebutuhan ikan lele.
Besaran pakan utama bergantung pada bobot tiap ikan.
Memelihara lele pun tidak bisa sembarangan jika ingin berhasil panen.
Kolamnya harus bersih dan terlindung dari matahari serta hujan.
Kecukupan oksigen bagi ikan lele di dalam kolam juga harus terus dipantau.
Jika tidak, lele tidak akan bisa bertahan.
Jadi, tudingan bahaya makan ikan lele seperti menyebabkan kanker sudah tidak lagi relevan. Kembali lagi pada individu masing-masing.
Setiap kali mengonsumsi lele, pastikan sumbernya bersih.
Mengolahnya pun dianjurkan melalui proses yang baik untuk tubuh.
Adakah Bahaya Makan Ikan Lele?
Selama ikan lele yang dikonsumsi berasal dari peternakan lele domestik yang aman, tak ada bahaya makan ikan lele.
Lain halnya apabila ikan lele berasal dari perairan yang telah mengalami pencemaran ekstrem, tentu hal itu membahayakan kesehatan.
Untuk mengantisipasi bahaya makan ikan lele, beberapa hal ini bisa dilakukan:
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
1. Cari tahu asal usulnya
Sebelum mengonsumsi lele goreng yang menggiurkan, cari tahu dari mana asal usul ikan lele tersebut.
Umumnya, ikan lele dipanen dari peternakan sebelum didistribusikan untuk penjualan seperti ke pasar.
Hal yang perlu diantisipasi adalah kemungkinan terpapar bahan kimia beracun seperti dioksin dan merkuri selama lele berada di air.
Meskipun menurut Environmental Protection Agency hampir seluruh ikan mengandung sedikit merkuri, namun lele termasuk yang risiko terpapar merkurinya rendah.
2. Cari ikan lele budidaya peternakan
Sebagian besar ikan lele yang dikonsumsi berasal dari peternakan lele domestik.
Tentunya, ikan lele yang dibesarkan di peternakan merupakan sumber protein yang bersih dan aman dikonsumsi.
Hal ini tentu kontradiktif dibandingkan dengan ikan lele yang ditangkap di perairan bebas.
Perbedaan dari lele peternakan dengan lele perairan bebas adalah rasa lele peternakan tidak identik dengan bau lumpur.
Selain itu, lele yang tidak dipelihara di peternakan domestik bisa saja bersifat karsinogenik dan rentan menyebabkan kanker.
Hal ini lagi-lagi terjadi karena ada paparan polusi dari perairan tempat lele hidup.
3. Membeli dan mengolah ikan lele
Apabila Anda membeli dan mengolah ikan lele sendiri, cari lele yang masih segar dan tidak mengeluarkan bau amis, darah, atau perubahan warna.
Apabila ikan lele tidak langsung diolah, simpan di lemari pendingin atau freezer untuk menjaga kualitasnya.
Untuk memprosesnya, salah satu resep yang paling umum adalah membuat lele goreng.
Sebisa mungkin, gunakan minyak yang sehat seperti canola oil.
Pastikan pula untuk membersihkan ikan lele dengan tuntas sebelum mengolahnya.
Pecel Lele Dijual Mahal di Negara Ini
Siapa sangka, ada sejumlah makanan berharga murah meriah asal Indonesia yang dijual dengan harga mencengangkan di luar negeri.
Berlipat-lipat kali lebih mahal dari harga di Indonesia.
Menurut kabar dari beberapa traveler yang suka keliling dunia, ternyata orang-orang di luar negeri juga sangat menyukai hidangan khas Indonesia lho.
Rempah-rempah khas tanah air membuat makanan Indonesia dicari oleh masyarakat luar negeri karena kelezatannya.
Tidak hanya sekedar suka dengan masakan Indonesia, bahkan saat ini warga negara asing juga mulai menjualnya.
Tentunya, mereka tidak menjualnya dengan harga murah, melainkan harga setinggi langit.
Salah satunya adalah pecel lele.
Ya, menu yang biasa ditemukan di warung pinggir jalan ini nyatanya memiliki penikmat yang cukup banyak.
Uniknya, tak hanya warga Indonesia saja yang doyan menikmati hidangan ini.
Bahkan masyarakat dari berbagai dunia juga menyukai pecel lele.
Misalnya saja negara Swiss.
Jika di Indonesia harga pecel lele hanya berkisar Rp. 10.000 - Rp. 15.000 per porsi, di Swiss harganya melejit sampai 15 euro atau sekitar Rp. 225.000 per satu piring pecel lele.
Wow banget kan?
Cara Ampuh Hilangkan Noda Kuning pada Dudukan Toilet Cuma Pakai 3 Bahan Dapur Ini
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR