SajianSedap.com - Kopi memang cocok menjadi minuman untuk mengawali hari.
Sebab kopi memang ampuh bikin kita jadi merasa segar.
Bagaimana tidak, kopi dikenal memiliki efek yang ampuh untuk bikin mata jadi melek.
Maka itu banyak orang yang suka minum kopi dulu sebelum melakukan segudang aktivitas.
Nah, kalau Anda mau minum kopi coba tambahkan satu bahan ini dulu ke kopi Anda.
Karena minum kopi dengan menambahkan satu bahan ini ampuh untuk bikin kolesterol tinggi langsung ambrol loh.
Cara Sehat Minum Kopi
Beberapa manfaat kopi bagi kesehatan antara lain menjaga kesehatan jantung, mempertahankan berat badan ideal, mengurangi risiko diabetes, dan lain sebagainya.
Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi kopi agar tetap sehat apabila dikonsumsi, mulai dari waktu meminum hingga bahan tambahannya.
Berikut ini beberapa tips yang harus diperhatikan agar kopi tetap sehat dan kita mendapatkan manfaatnya secara maksimal, seperti dilansir dari Healthline.
1. Tambahkan kayu manis ke kopi Anda
Kayu manis adalah rempah-rempah yang sangat cocok dengan rasa kopi.
Studi menunjukkan bahwa kayu manis dapat menurunkan glukosa darah, kolesterol, dan trigliserida pada penderita diabetes.
Jika Anda membutuhkan rasa, coba tambahkan sejumput kayu manis.
Anda akan mendapatkan sensasi rasa yang unik.
2. Jangan mengonsumsi kafein setelah pukul 2 siang
Kopi adalah salah satu sumber kafein alami.
Kafein adalah stimulan yang merupakan salah satu alasan utama kopi begitu populer.
Kafein dapat memberi Anda sentakan energi dan membantu Anda tetap terjaga ketika Anda merasa lelah.
Namun, jika Anda minum kopi di sore hari, itu bisa mengganggu tidur Anda.
Kurang tidur dikaitkan dengan segala macam masalah kesehatan.
Untuk alasan ini, penting untuk tidak minum kopi di sore hari.
Jika harus, pilih kopi tanpa kafein atau pilih secangkir teh, yang mengandung jauh lebih sedikit kafein daripada kopi.
3. Jangan menambahkan gula
Kopi memang minuman yang sehat, tetapi ketika ditambah gula ia akan menjadi minuman yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.
Gula sering kali dikaitkan dengan berbagai penyakit serius, seperti obesitas dan diabetes.
Jika Anda tidak bisa membayangkan menjalani hidup tanpa pemanis dalam kopi, gunakan pemanis alami seperti stevia.
Artikel berlanjut setelah video di bawah ini.
4. Pilih kopi organik
Kualitas kopi dapat sangat bervariasi tergantung pada metode pemrosesan dan bagaimana biji kopi ditanam.
Biji kopi cenderung disemprot dengan pestisida sintetis dan bahan kimia lain.
Namun, efek kesehatan dari pestisida dalam makanan masih kontroversial.
Saat ini ada bukti terbatas pestisida dapat menyebabkan kerusakan ketika ditemukan pada tingkat rendah dalam produk.
Namun, jika Anda khawatir dengan kandungan pestisida pada kopi, pertimbangkan untuk membeli biji kopi organik.
Kopi jenis ini mengandung jumlah pestisida sintetis yang jauh lebih rendah.
5. Jangan minum terlalu banyak
Sementara asupan kopi dalam jumlah sedang itu sehat, minum terlalu banyak dapat mengurangi manfaatnya secara keseluruhan.
Asupan kafein yang berlebihan mungkin memiliki berbagai efek samping yang merugikan meskipun sensitivitas orang bervariasi.
Secara umum, beberapa ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi kafein tidak melebihi 1,1 mg per pon (2,5 mg per kg) berat badan per hari.
Mengingat bahwa rata-rata secangkir kopi mengandung sekitar 95 mg kafein, ini setara dengan sekitar dua cangkir kopi per hari untuk seseorang dengan berat 176 pon (80 kg).
6. Tambahkan Kakao ke Kopi Anda
Kakao sarat dengan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk penurunan risiko penyakit jantung.
Coba tambahkan sedikit bubuk kakao ke kopi Anda untuk menambah rasa.
Caffè mocha, versi caffè latte rasa cokelat, disajikan di banyak kedai kopi.
Namun, caffè mocha biasanya diberi tambahan gula.
Dampak Kopi Dicampur dengan Susu
Kopi murni mengandung aktioksidan tinggi, beberapa nutrisi seperti riboflavin, asam pantotenat, mangan, kalium, natrium, magnesium, dan niacin.
Kopi bermanfaat menurunkan risiko gagal jantung, penyakit parkinson, diabetes, alzheimer, kanker, serta menyehatkan organ hati dan DNA hingga hidup lebih lama.
Sementara susu yang dikenal tinggi akan kalsium bermanfaat menjaga kesehatan tulang, mata, imunitas, kekuatan otot dan fungsi otak serta tumbuh kembang anak.
Faktanya, mencampur kopi susu tidak menggandakan manfaat mereka sekaligus dan justru ada salah satu khasiat nutrisi yang menghilang.
Menurut laporan Dr Marudut, mencampur kopi susu justru bisa menurunkan nilai gizi dari susu itu sendiri.
Dilansir dari Dokter Sehat, kandungan tanin pada kopi ternyata mampu mengikat zat besi yang terkandung dalam susu dan membuat khasiatnya lenyap begitu saja.
Seperti diketahui, zat besi bermanfaat membantu tubuh agar tidak mengalami anemia, menjaga kesehatan sel-sel tubuh dari kuku, rambut, dan kulit.
Manfaat tersebut tidak akan didapatkan dari minum campuran kopi susu.
Hal ini tentu saja akan merugikan tubuh jika dikonsumsi terus menerus.
Namun, Dr Marudut menegaskan tak perlu khawatir karena kopi susu sama sekali tak berbahaya dan tetap menyehatkan.
Mencampur kopi susu hanya menghilangkan 10 persen kadar kallsium pada susu, selebihnya tidak ada nutrisi yang menghilang lagi.
Hanya saja, Dr Marudut memberi catatan bahwa bagi anak yang masih berada dalam tahap perkembangan disarankan untuk minum susu ketimbang mencampurnya dengan kopi.
Selain itu, terdapat catatan lain yang cukup 'berbahaya' jika mencampurkan zat pemanis ke dalam racikan kopi susu.
Beberapa penambahan bahan lain seperti krimer atau gula bisa menurunkan kadar nutrisi kopi susu.
Terutama karena krimer dan gula berpotensi lebih tinggi untuk membuat berat badan naik.
Oleh karena itu, disarankan tidak mencampur pemanis lain pada kopi susu karena susu dianggap sudah mengandung perasa yang bisa menetralisir pahit dari kopi.
Tidak mencampurkan gula atau krimer akan membuat manfaat kopi susu maksimal.
Baca Juga: Resep Puding Lembut Cokelat Kopi, Dessert Istimewa Untuk Penutup Makan Malam Di Akhir Pekan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, 6 Cara Minum Kopi yang Baik dan Sehat
Source | : | kompas |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Gusthia Sasky T |
KOMENTAR