Keyakinan dr. Ryan untuk sembuh pun bertambah ketika sang ibu merawatnya dengan telaten.
Sebelum meninggal dunia, ternyata dr. Ryan pernah meminta ibunya untuk membuatkan mi instan.
Karena tidak tega, Mia pun membuatkan, tapi Ia bersyukur karena anaknya hanya mencicipi mi instan sedikit saja.
Dampak Sering Mengonsumsi Mi Instan
Sering mengonsumsi mi instan memang memiliki resiko negatif pada kesehatan.
Mi instan diawetkan dengan cara digoreng dalam minyak yang jumlahnya sangat banyak sehingga menyebabkan resiko negatif bagi tubuh.
Selain itu, mi instan mengandung karbohidrat yang kurang serat, karena terbuat dari tepung.
Akibatnya, setelah makan mi instan kadar gula di dalam darah bisa meningkat dan turun secara cepat.
Oleh sebab itu, ketika mengonsumsi mi instan kita akan merasa cepat lapar.
Lalu apa yang terjadi ketika tubuh merasa cepat lapar?
Jika cepat lapar, maka kita akan berusaha menghentikan lapar dengan cara makan yang banyak.
Apabila tidak diseimbangkan dengan aktivitas hidup yang tinggi dan berolahraga teratur akan menyebabkan kegemukan.
Kegemukan atau obesitas mengandung resiko penyakit dalam jangka panjang.
Kandungan garam natrium di dalam mi instan juga sangat tinggi.
Kandungan natrium yang tinggi dapat memicu terjadinya penyakit darah tinggi serangan jantung, dan stroke.
Selain tiga penyakit itu, juga bisa menyebabkan penyakit yang menganggu metabolisme tubuh dan pembuluh darah.
KOMENTAR