Hal ini karena pare dapat membuat gula darah turun terlalu rendah.
Beberapa obat tersebut antara lain glimepiride (Amaryl), glyburide (DiaBeta, Glynase PresTab, Micronase), insulin, pioglitazone (Actos), rosiglitazone ( Avandia), chlorpropamide (Diabinese), glipizide (Glucotrol), tolbutamide (Orinase), dan lain-lain.
2. Akan melakukan operasi pembedahan
Pare dikhawatirkan dapat mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi.
Sebaiknya orang yang hendak operasi tidak dulu mengonsumsi pare, minimal 2 minggu sebelum tanggal operasi.
Pare pun sebaiknya tidak dikonsumsi dulu setelah operasi untuk berjaga-jaga, setidaknya 2 minggu setelah operasi berlangsung.
3. Kekurangan Glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD)
Orang dengan defisiensi G6PD mungkin mengembangkan "favism" setelah mengonsumsi biji pare.
Favisme adalah kondisi yang menyebabkan anemia, sakit kepala, demam, sakit perut, dan koma pada orang-orang tertentu.
4. Kehamilan
Beberapa ahli berpendapat bahwa pare tidak aman ketika dikonsumsi selama kehamilan.
Disebut jika bahan kimia tertentu dalam pare bisa memicu keguguran.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa mengonsumsi pare saat hamil tak masalah selama tidak berlebihan.
5. Ibu menyusui
Pare memang tidak dianjurkan oleh para ahli untuk dikonsumsi oleh saat seorang perempuan tengah menyusui.
Belum ada yang penelitian yang mmebuktikan mengenai hal itu.
Namun beberapa ahli sudah meyakinkan hubungan antara pare dan menyusui.
Baca Juga: Resep Tumis Pare Telur Puyuh, Inspirasi Menu Anti Mainstream Untuk Lengkapi Makan Malam Nanti
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | Virny Apriliyanty |
KOMENTAR